Jumat, 30 July 2021 02:00 UTC
BANTUAN. Wali Kota Hadi Zainal Abidin saat berpenampilan ala sosok Iqbaal Ramadhan, dalam film Dilan 1990 ketika hendak mengantarkan bansos ke masyarakat, Kamis 29 Juli 2021. Foto: Diskominfo
JATIMNET.COM, Probolinggo - Nama "Dilan" pastinya terdengar tak asing di telinga anda, utamanya bagi kalangan anak muda atau remaja masa kini yaitu milenial. Itu karena nama "Dilan" merupakan sebuah judul film drama romantis ala tahun 90 an, yang mengisahkan percintaan antara sepasang kekasih.
Namun berbeda dengan yang ada di Kota Probolinggo, dengan tambahan kata bos di depannya, nama Dilan berubah menjadi Bos Dilan. Dimana Bos Dilan ini merupakan sebuah nama program kepanjangan dari Bantuan Sosial Delivery Lansia yang digagas Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Ternyata, kehadian "Bos Dilan" ini sangat dinantikan para lansia maupun kalangan disabilitas. Sebab, Bos Dilan ini dinilai sangat bermanfaat di tengah-tengah masyarakat. Yakni memberikan bantuan sosial ke orang yang benar-benar membutuhkan, alias tepat sasaran pada penerimanya, mendatangi ke rumahnya.
Penerima Bansos Bos Dilan meliputi dari lansia, penyandang disabilitas dan yatim piatu. Dengan seperti itu, artinya keberadaan Bos Dilan, penerima tak perlu lagi repot-repot mengurusi penerimaan Bansos. Dan hal ini mendapat apresiasi dari Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin.
Baca Juga: 2.981 Warga Kota Probolinggo Telah Terima Bansos 200 Ribu
Di kesempatan tersebut, Wali Kota Hadi juga ingin secara langsung teksnisnya. Untuk itu ia mencoba turut serta pada kegiatan Bos Dilan dengan membagian bansos dari Dinsos Pemprov Jatim. Wali Kota Hadi nampak berpenampilan berbeda dari biasanya.
Agar sesuai dengan nama programnya, pria yang akrab disapa Habib Hadi tersebut, berlagak seperti sosok Iqbaal Ramadhan dalam film Dilan 1990. Mengenakan jaket jeans dan menunggangi sebuah motor retro, Wali Kota Hadi mendatangi rumah penerima Bansos. Salah satunya ke rumah Nur Halimah (18), salah seorang penyandang disabilitas warga Kelurahan Kedung Asem.
Tiba di lokasi, selain menyerahkan bantuan, Wali Kota Hadi juga menanyakan kondisi kesehatannya, termasuk pelayanan kesehatan yang diterima Nur Halimah selama ini.
"Kalo butuh bantuan terkait transportasi ke rumah sakit, bisa memanfaatkan layanan Probolinggo Siaga 112 Gratis, tinggal pencet saja. Untuk periksa kesehatan gratis jangan mikir bayar, kan sudah ada BPJS Kesehatan dari pemerintah," pesannya.
Baca Juga: Nakes RSUD Moh Saleh Probolinggo Digelontor Insentif 5 Miliar
Wali Kota Hadi menyampaikan, dirinya tertarik ikut program Bos Dilan, lantaran juga ingin memantau langsung penyaluran Bansos ke masyarakat agar tepat sasaran. "Ini salah satu kegiatan yang bagus, patut diapresiasi, mudah-mudahan ke depan bisa dilaksanakan oleh semua kelurahan," ujarnya.
Sementara Camat Wonoasih Deus Nawandi mengatakan, program Bos Dilan merupakan inisiasi bersama, dari unsur pemerintahan, kelurahan, masyarakat yakni LPM dan unsur 3 pilar.
"Tujuannya, bagaimana sih peran kita untuk meminimalisir resiko para lansia, disabilitas dan yatim piatu saat mengambil bantuan. Jadi, teman-teman ini yang langsung mendistribusikan (bantuan) ke lokasi," jelasnya.
Sekadar informasi, bantuan bantuan Bos Dilan yang disalurkan kepada para penerima tersebut, selain sembako ada pula uang tunai senilai total Rp 900 ribu. Nilai Rp 900 ribu tersebut, dibayarkan tiga kali dalam waktu tiga bulan, atau perbulannya dapat sebesar Rp 300 ribu ke masing-masing penerima