Logo

Destinasi Wisata Kota Malang Diusulkan Punya Merek

Reporter:

Kamis, 20 June 2019 12:19 UTC

Destinasi Wisata Kota Malang Diusulkan Punya Merek

Ilustrasi: Gilas Audi.

JATIMNET.COM Malang – Pakar komunikasi dan public relations (PR) Universitas Brawijaya, Maulina Pia Wulandari menyarankan obyek wisata di Kota Malang harus punya merek agar wisatawan mengenal tujuan wisata.

“Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pengelola destinasi wisata untuk menciptakan brand awareness,” katanya, Kamis 20 Juni 2019. Brand awareness itu terdiri atas keunggulan produk, penerapan strategi komunikasi pemasaran yang terpadu, serta sarana dan prasarana pendukung operasional.

Selain itu, kata Pia, obyek wisata harus punya ciri khas yang unik dan spesifik, agar bisa menjadi pembeda dengan obyek lainnya. Selain itu juga untuk memudahkan dalam memperkenalkan kepada masyarakat melalui strategi komunikasi.

Salah satunya pemasaran terpadu melalui iklan, publikasi, kegiatan yang mengajak pengunjung merasakan dan memiliki pengalaman, serta dukungan fasilitas yang baik pula.

BACA JUGA: Operasional Tol Malang-Pandaan Dongkrak PAD Sektor Pajak Kota Malang

Pia juga menyarankan pengelola wisata juga memiliki even-even yang menghadirkan pengalaman baru bagi pengunjung. “Wisatawan diupayakan selalu mengingat pengalaman datang ke tempat wisata yang ditawarkan,” jelangnya.

Menurut Pia, pengelola wisata harus memiliki perhatian utama pada destinasi dan infrastruktur penunjangnya. Hal mendasar lainnya, cukup penting namun sering dilupakan, adalah pelayanan pelanggan berkualitas.

“Pelayanan itu mulai dari tukang parkir, toilet, penjaga tiket, hingga pemandu wisata harus dapat memberikan pelayanan yang prima. Jangan sampai judes,” paparnya.

Di era digital saat ini, pengelola wisata harus melek dan mengetahui tren di masyarakat. Dia menyarankan agar bisa mengajak content creator dan influencer untuk diunggah di media sosial dengan harapan menunjang destinasi wisata.

BACA JUGA: Kemarau, Paling Asyik Berwisata ke Boon Pring Andeman Malang

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengaku pihaknya terus berupaya meningkatkan wawasan dan keahlian para pengelola wisata.

“Industri pariwisata, yang salah satunya sentra industri akan dikuatkan sebagai wisata edukasi, seperti keramik, gerabah, rotan, tempe, dan olahan buah,” ujar Ida.

Destinasi wisata di Kota Malang terbagi dalam tiga kategori, yakni kategori berkembang, mulai berkembang dan rintisan.

Ida mengakui lokasi wisata di Kota Malang belum memenuhi standar internasional. “Kami ingin tamu atau wisatawan asing terus meningkat. Oleh karena itu, semua harus dimulai dari sekarang, kalau tidak kami mulai tidak akan jadi,” tuturnya. (ant)