Sabtu, 18 October 2025 05:07 UTC
Perwakilan tokoh Desa Kemiren terima penghargaan jaringan Desa Wisata Terbaik PBB di Huzhou, Cina. Foto: Dok Pemkab Banyuwangi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah, resmi masuk dalam Jaringan Desa Wisata Terbaik Dunia (The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025) yang digelar oleh United Nations Tourism (UN Tourism) atau Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pengumuman tersebut dilakukan pada ajang Best Tourism Villages by UN Tourism-2025 Ceremony & Third Annual Network Meeting yang berlangsung di Huzhou, China, Jumat, 17 Oktober 2025.
Tahun ini, lebih dari 270 desa wisata dari 65 negara mengikuti kompetisi bergengsi tersebut. Seluruh peserta menjalani proses penilaian ketat oleh dewan ahli independen yang menilai berdasarkan sejumlah kriteria, antara lain pelestarian alam dan budaya, keberlanjutan ekonomi, sosial, serta lingkungan; pengembangan pariwisata berbasis masyarakat; tata kelola; infrastruktur; hingga aspek keamanan dan keselamatan wisatawan.
Dari proses panjang itu, terpilih 72 desa wisata terbaik dunia yang terdiri atas 52 kategori Best Tourism Village dan 20 kategori Upgrade Programme. Desa Wisata Adat Osing Kemiren menjadi salah satu desa yang berhasil masuk dalam daftar prestisius The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025.
Dengan capaian ini, Kemiren kini resmi menjadi bagian dari jaringan destinasi pedesaan global UN Tourism, sejajar dengan desa wisata unggulan dari berbagai belahan dunia.
Warisan Budaya Osing yang Mendunia
Sekretaris Jenderal UN Tourism, Zurab Pololikashvili, menyebut pariwisata berperan penting dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan di wilayah pedesaan.
“Pariwisata merupakan alat yang kuat untuk mendorong kemakmuran bersama, pertumbuhan inklusif, dan kesetaraan wilayah. Desa Wisata Terbaik 2025 menjadi bukti bagaimana komunitas lokal mampu melestarikan warisan budaya dan alam, sambil membuka peluang ekonomi baru yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Desa Kemiren sendiri dikenal sebagai desa wisata budaya yang kental dengan tradisi dan kearifan lokal Suku Osing, suku asli Banyuwangi. Keunikan budaya Osing tercermin dari bahasa, arsitektur rumah tradisional, hingga berbagai ritual dan upacara adat yang masih dijalankan hingga kini.
Selain menjadi destinasi wisata, Kemiren juga menjadi pusat pelestarian budaya Osing yang semakin langka di tengah modernisasi. Di desa ini terdapat sanggar tari Gandrung, tradisi Tumpeng Sewu, Barong Ider Bumi, hingga mocoan Lontar Yusuf, yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan rasa bangganya atas pengakuan internasional tersebut.
"Prestasi ini adalah hasil kerja keras dan semangat gotong royong masyarakat Banyuwangi, khususnya warga Kemiren, dalam menjaga warisan budaya dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan,” kata Ipuk.
Menurutnya, penghargaan ini menjadi bukti bahwa desa dengan akar budaya kuat dapat berkembang tanpa kehilangan identitasnya.
“Kemiren menunjukkan bahwa kekuatan budaya lokal bisa menjadi fondasi untuk maju dan mendunia. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus membangun ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis budaya,” tambahnya.
Dalam ajang di China tersebut, Banyuwangi diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, serta perwakilan Desa Kemiren, Muhamad Nanda Al Hakim Akbar.
Banyuwangi, Langganan Penghargaan Dunia
Pengakuan UN Tourism ini menambah panjang daftar prestasi Banyuwangi di tingkat global. Sebelumnya, pada tahun 2016, Banyuwangi meraih UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism untuk kategori Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola, mengungguli nominasi dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico.
Capaian terbaru ini semakin memperkuat posisi Banyuwangi sebagai destinasi wisata unggulan dunia yang mampu menggabungkan potensi alam, budaya, dan keberlanjutan secara harmonis.