Selasa, 28 October 2025 10:00 UTC
Wakil Bupati Sampang Ahmad Mahfud (bersongkok) didampingi Kapolres dan Dandim 0828/Sampang dan Wakil Ketua DPRD saat menemui massa aksi di depan kantor DPRD Sampang, Selasa 28 Oktober 2025. Foto: Zainal Abidin
JATIMNET.COM, Sampang – Bentrokan antara personel kepolisian dan massa dalam aksi unjuk rasa menuntut digelarnya Pilkades 2026 di luar gedung DPRD Sampang, Selasa, 28 Oktober 2025, mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Tercatat ada delapan orang terluka, terdiri dari tiga masyarakat sipil dan lima anggota kepolisian. Mereka dibawa ke RSUD dr. Muhammad Zyn Sampang untuk menjalani pengobatan medis.
Kapolres Sampang AKBP Hartono mengungkapkan lima anggota polisi terluka dalam pengamanan aksi unjuk rasa tersebut.
"Ada lima anggota kami yang terluka dan dirawat di rumah sakit," kata Hartono.
BACA: Unjuk Rasa Tuntut Pilkades di DPRD Sampang Ricuh, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Hartono mengatakan bahwa bentrokan antara personel kepolisian dan massa dalam aksi unjuk rasa tersebut disebabkan karena ada miskomunikasi.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan jalannya aksi ini," katanya.
Sementara itu, Koordinator aksi, Mausul, mengungkapkan bahwa ada beberapa orang yang mengalami luka akibat bentrok dengan aparat kepolisian.
"Ada tiga orang yang terluka karena terkena pentungan petugas, mereka sudah kita bawa ke rumah sakit untuk berobat," ujarnya
Massa yang datang dari seluruh desa itu menuntut Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) digelar tahun 2026.
Demo awalnya berlangsung kondusif. Aksi berujung ricuh setelah massa memaksa masuk ke dalam gedung DPRD.
BACA: Ratusan Orang Demo Dugaan Jual Beli Jabatan Pj Kades di Sampang
Aksi saling dorong-mendorong antara massa dan polisi tak terelakkan. Massa mengamuk dengan menerobos barikade polisi.
Kericuhan semakin menjadi setelah petugas keamanan menembakkan gas air mata ke kerumunan massa. Massa pun membalas tembakan gas air mata dengan melempari petugas.
Kericuhan mereda setelah Wakil Bupati Sampang Ahamd Mahfud dan beberapa pimpinan DPRD menemui massa. Di hadapan pendemo, Mahfud berjanji akan mengupayakan dan memperjuangkan aspirasi yang disampaikan masyarakat.
Ia menilai aksi tersebut sebagai bentuk perhatian dan kontrol sosial masyarakat untuk kebaikan dan kemajuan Kabupaten Sampang.
"Saya akan berupaya mengawal dan memperjuangkan semua aspirasi dan harapan masyarakat. Mohon doanya semoga ada solusi dan jalan yang tebaik," kata Mahfud.
