Logo

Dampak Covid-19, Pasar Hewan di Situbondo Ditutup

Reporter:,Editor:

Senin, 30 March 2020 05:15 UTC

Dampak Covid-19, Pasar Hewan di Situbondo Ditutup

DITUTUP: Pasar Hewan Seninan, Situbondo ditutup. Hal itu menyusul adanya penyabaran dan harus dilakukan pencegahan Covid-19 di Pasar Situbondo. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo - Merebaknya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dampaknya sangat signifikan, termasuk di Pasar Hewan Seninan, Desa Kalimas, Kecamatan Besuki, Situbondo, terpaksa harus ikut ditutup.

Apalagi, sekarang ini di wilayah Kabupaten Situbondo pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah empat orang. Ke-empat yang positif itu berasal dari Kecamatan Besuki.

Untuk mengantisipasi penyebaran dan melakukan pencegahan Covid-19, satgas melakukan sterilisasi dengan menyemprot disinfektan di sekitar pasar hewan dengan menggunakan mobil pemadam di sepanjang jalan.

“Pertimbangan ya mengantisipasi penyebaran virus Corona, makanya pasar kami tutup,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pembak Situbondo, Muhammad Hasanudin Riwansah, Senin, 30 Maret 2020.

BACA JUGA: Masuk Zona Merah, Situbondo Belum Dapat Bantuan APD Covid-19

Menurut Hasanudin, Pasar Hewan Seninan merupakan salah satu pasar hewan ternak terbesar di tapal kuda digelar setiap hari Senin. Para pedagang ternak sapi ini berasal dari beberapa Kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Bondowoso, Probolinggo, Lumajang dan Banyuwangi.

Di pasar ini, setiap minggu-nya ada sekitar 500 sampai 600 hewan ternak sapi terjual. Jika dihitung transaksi satu ekor ternak sapi rata-rata Rp. 10 juta, maka ada perputaran uang di kalangan pedagang ternak sebesar RP. 6 miliar setiap minggunya. 

Namun sejak ada wabah virus Corona, warga sekitar pasar merasa khawatir meminta pasar ditutup untuk mencegah penularan Covid-19 melalui makanan ataupun sejenisnya.

“Penutupan baru dilakukan hari ini ya, atas permintaan warga karena lokasinya berada di tengah permukiman. Alhamdulillah kami di back up Forkopimka dan Pemdes setempat, ” ujarnya.

Hasanudin mengungkapkan, banyak pedagang asal luar daerah yang tidak tahu adanya pentupan akhirnya  memilih pulang. Para pedagang makanan di sekitar pasar juga memilih tutup karena tidak ada lagi pembeli. “Kami belum memastikan sampai pasar hewan ini akan kembali dibuka. Kita akan lihat  situasinya,” terang Hasanudin.