Logo

Curi Ternak, Maling Sapi Sisakan Kepala dan Tulang di Dekat Peternakan Korban

Reporter:,Editor:

Senin, 17 May 2021 12:40 UTC

Curi Ternak, Maling Sapi Sisakan Kepala dan Tulang di Dekat Peternakan Korban

Ilustrasi pencurian sapi / ilustrasi pencurian hewan ternak. [Dok. Kanal Kalimantan]

JATIMNET.COM, Jember – Abdul Azis (61), hanya bisa mengelus dada melihat sapi yang sudah ia rawat selama hampir 1,5 tahun, kini hanya tersisa kepala dan tulangnya.

Pasalnya, warga di Dusun Gumuk Gebang, Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji pada Senin 17 Mei 2021 dikejutkan dengan penemuan sisa tulang dan bangkai kepala sapi. “Saya kenal betul itu sapi milik saya, dari kepalanya,” ujar Azis kepada polisi yang memeriksa kasus ini.

Menurut Azis, satu dari lima sapi miliknya hilang, diduga sapi itu dicuri pada Minggu 16 Mei 2021. Setelah di telusuri, sekitar 600 meter dari kandang sapi milik Azis tersebut, ditemukanlah bangkai kepala dan tulang belulang sapi tersebut.

“Ini kasus baru terjadi dalam beberapa tahun terakhir di daerah sini,” ujar Kapolsek Rambipuji, AKP Sucipto, melalui Kanit Reskrim, Ipda Andrias Suryo Rubedo saat dikonfirmasi awak media pada Senin 17 Mei 2021.

Baca Juga: Pencurian Sapi Kembali Terjadi di Probolinggo

Diduga, pencuri ternak tersebut langsung menyembelih sapi milik Azis pada malam hari, untuk kemudian diambil daging dan kulitnya. Pencurian mudah dilakukan karena kandang terbuka relatif terbuka tanpa dinding yang cukup.

“Di lokasi penemukan bangkai, yang ditemukan tersisa kepala, usus, dan tulang-tulang. Jadi diduga hanya diambil bagian sapi yang paling memiliki nilai ekonomi, yakni daging dan kulit sapi,” lanjut Andrias.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tahap awal, diperkirakan pelaku pencurian berjumlah minimal dua orang. Sebab, sapi yang sudah berusia 18 bulan tersebut, memiliki bobot daging minimal sektiar 1 kwintal. “Perkiraan kemampuan manusia untuk mengangkut daging sapi, paling berat 50 kilogram,” tutur Andrias.

Selain itu, dari olah TKP, polisi sudah mengumpulkan petunjuk yang kemungkinan mengarah ke beberapa komplotan pencuri sebagai pelakunya. “Termasuk dengan perkiraan arah kaburnya komplotan pencuri hewan ternak tersebut, ini mengarah ke Kecamatan Jenggawah,” pungkas Andrias.