Jumat, 03 April 2020 03:30 UTC
BELAJAR DI RUMAH: Dampak dari Covid-19, Pemprov Jatim memperpanjang program belajar di rumah untuk jenang SMA/SMK sederajat. Ilustrasi: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah memutuskan untuk memperpanjang program belajar di rumah untuk jenjang SMA/SMK. Pertimbangan tersebut diambil melihat perkembangan penyebaran SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang belum menunjukkan angka penurunan pasien positif.
"Kaitan dengan program belajar di rumah, kebetulan kami sudah ambil keputusan (untuk diperpanjang)," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis 2 April 2020 malam.
Perpanjangan masa belajar di rumah untuk SMA/SMK ini sudah yang kedua kalinya, sejak ditemukannya pasien postif Covid-19 di tanah air. Sebelumnya Pemprov Jatim telah mengeluarkan kebijakan ini mulai tanggal 16-29 Maret 2020.
BACA JUGA: Bukannya Belajar di Rumah, Sejumlah Anak di Probolinggo Kena Penertiban Satpol PP
Tetapi melihat kondisi penyebaran Covid-19, Khofifah memperpanjang hingga 5 April 2020. Kini mantan menteri sosial itu mengeluarkan kebijakan dengan menambah lagi masa belajar di rumah hingga tanggal 19 April 2020.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Wahid Wahyudi menambahkan, pengunduran masa belajar di rumah ini dikeluarkan seiring perkembangan Covid-19 yang masih belum menunjukkan melandai. Dari semula berakhir tanggal 5 dan masuk 6 April 2020 diperpanjang.
"Tetapi dengan melihat perkembangan Covid-19 ini, maka (masa belajar di rumah) diperpanjang dua minggu ke depan," kata Wahid.
BACA JUGA: Physical Distancing, Delapan ABG Situbondo Malah Pesta Miras Oplosan
Data Pemprov Jatim pasien positif Covid-19 di Jatim per Kamis 2 April, pasien positif mencapai 103 orang. Dari angka itu yang sudah dinyatakan sembuh 22 orang, dan meninggal sebanyak 11 orang. Berarti sampai saat ini total pasien positif di Jatim yang masih dalam perawatan mencapai 70 orang.
Gubernur Khofifah terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tanpa diikuti kepanikan. Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tinggal di rumah. Tidak keluar kecuali ada urusan yang mendesak, seperti kesehatan, logistik atau terkait ekonomi.