Logo

Physical Distancing, Delapan ABG Situbondo Malah Pesta Miras Oplosan

Reporter:,Editor:

Kamis, 02 April 2020 04:00 UTC

Physical Distancing, Delapan ABG Situbondo Malah Pesta Miras Oplosan

PESTA MIRAS: Menjaga physical distancing di tengah merebaknya wabah Covid-19, pemuda di Situbondo justru melakukan pesta miras. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo- Kesadaran masyarakat menjaga physical distancing di tengah merebaknya wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) masih lemah. Padahal Kabupaten Situbondo masuk zona merah penyebaran Covid-19, berada di urutan keempat di Jawa Timur setelah Kota Surabaya, Sidoarjo dan Magetan.

Kesadaran itu terlihat dari saat anggota Sabhara Polres Situbondo, Kamis 02 April 2020, dini hari sekitar pukul 00.30 WIB melakukan patroli di sejumlah tempat. Petugas memergoki segerombolan ABG yang masih berstatus pelajar sedang pesta miras, di belakang Kantor Bank di Jalan PB Sudirman Situbondo.

Saat digerebek para remaja itu tak bisa berkutik. “Kami amankan delapan orang remaja dalam operasi social distancing dini hari tadi,” kata Kasat Sabhara Polres Situbondo, AKP Muhammad Hasanudin, Kamis 02 April 2020

Selain mengamankan delapan ABG, dari lokasi polisi juga mengamankan satu botol miras oplosan yaitu miras jenis arak dicampur minuman berenergi. “Mereka langsung kami amankan ke Mapolres untuk dilakukan pendataan dan pembinaan,” katanya.

BACA JUGA: Ditolak Warga, Pasien Sembuh dari Corona Dikarantina di Hotel

Menurut Hasanudin, Polres Situbondo sudah melakukan sosialisasi dan menyebarkan dan memasang maklumat Kapolri tentang social distancing di sejumlah tempat-tempat umum di kawasan kota.

“Untuk memberikan efek jera kami orang tua mereka dan meminta para orang tua memberikan perhatian kepada anak-anaknya dalam pergaulan,” katanya.

Di tempat terpisah, lanjut Hasanudin, tim regu Sabhara dan Satlantas Polres membubarkan balapan liar di jalan Desa Panji Lor, Kecamatan Panji.  Dari lokasi, polisi mengamankan delapan unit sepeda motor protolan tak dilengkapi dokumen resmi.

“Kami dapat laporan masyarakat adanya balapan liar. Kelakuan mereka itu membuat resah warga. Harusnya mereka belajar di rumah malah melakukan balap liar “ terangnya.