JATIMNET.COM,   Situbondo – Wabah virus Corona membuat masyarakat panik. Seorang pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 ditolak warga saat pulang ke rumahnya di Kecamatan Panarukan, Kabupaten  Situbondo. Warga khawatir akan tertular meski yang bersangkutan sudah dinyatakan sembuh dan melewati masa inkubasi.

“Pasien sudah dinyatakan sembuh, kami sudah kontak ke pihak rumah sakit dr. Soebandi Jember,” kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto saat ditemui usai rapat bersama Satgas Covid-19, Selasa, 30 Maret 2020, di Mapolres Situbondo.

Wanita tersebut sebelumnya terkonfirmasi positif Corona dan dirawat selama 18 hari di RSD dr. Soebandi, Jember. Setelah dinyataan sembuh, ia pulang ke kampungnya namun ditolak oleh warga sekitar rumahnya. Akhirnya, Satgas Covid-19 memutuskan melakukan karantina yang bersangkutan di salah satu hotel untuk sementara waktu.

BACA JUGA: Situbondo Fokus Sterilisasi Kecamatan Tempat Dua Pasien Positif Corona

Menurut Dadang, Satgas mengambil opsi mengevakuasi pasien dan keluarganya ke salah satu penginapan setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak termasuk kepolisian dan TNI, serta  Forkopimka Panarukan dan perwakilan warga sekitar rumah pasein.

“Selama masa karantina di hotel, yang bersangkutan dijaga Satpol PP. Pemerintah akan menyiapkan kebutuhan hidup pasien dan keluarganya,” kata Dadang.

Menurut Dadang, penolakan yang terjadi karena masih rendahnya pemahaman masyarakat terkait virus Corona. Padahal, pasien sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh rumah sakit. “Pasien sudah sehat dan sudah melewati masa inkubasi. Kejadian ini akan jadi perhatian kita semua,” katanya.

BACA JUGA: Sempat Negatif, Dua Warga Situbondo Positif Corona Menolak Diisolasi di RS

Sementara itu, Kapolres Situbondo AKBP Sugandi meminta Pemkab Situbondo menyiapkan rumah singgah bagi pasien Corona. Sebab bukan tidak mungkin hal serupa akan terjadi pada pasien positif Corona lainnya ketika sudah sembuh dan kembali ke rumahnya.

“Opsi mengkarantina di penginapan untuk meredam gejolak sosial, karena memberi pemahaman satu orang lebih mudah dibandingkan kepada banyak orang,” ujarnya.