Logo

Chairman Nippon Foundation Tinjau Penanggulangan Kusta di Probolinggo

Reporter:,Editor:

Rabu, 09 July 2025 07:00 UTC

Chairman Nippon Foundation Tinjau Penanggulangan Kusta di Probolinggo

Chairman Nippon Foundation Mr. Yohei Sasakawa saat menemui penderita kuta di Dusun Bandaran, Desa Jabungsisir, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Rabu, 9 Juli 2025. Foto: Zulafif.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Chairman Nippon Foundation Mr. Yohei Sasakawa mengunjungi salah satu wilayah endemik kusta di Indonesia, tepatnya di Dusun Bandaran, Desa Jabungsisir, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Rabu, 9 Juli 2025.

Kunjungannya itu bertujuan melihat langsung para penderita kusta dan memantau penanggulangan yang telah dijalankan pemerintah daerah.

Dengan didampingi Bupati Probolinggo dr Muhammad Haris, Mr Sasakawa mendengarkan kisah para penderita kusta yang berjuang melakukan pengobatan.

BACA: Indonesia Penyumbang Kusta Ketiga di Dunia

Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi kerja keras tenaga kesehatan di Probolinggo yang aktif melakukan penanganan hingga ke pelosok desa melalui sistem jemput bola.

“Saya sudah lebih dari 30 kali mengunjungi Indonesia, dari Papua hingga Maluku Utara. Di Probolinggo ini, saya melihat semangat luar biasa untuk menanggulangi kusta. Petugasnya aktif dan programnya menyentuh langsung warga,” ujar Mr. Sasakawa.

Bupati Probolinggo dr. Haris, mengungkapkan bahwa kunjungan Mr. Sasakawa merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk mendukung eliminasi penyakit kusta, khususnya di daerah dengan kasus tinggi.

“Indonesia termasuk tiga besar negara dengan penderita kusta tertinggi di dunia, bersama Brasil dan India. Jawa Timur adalah provinsi dengan kasus terbanyak, dan Probolinggo menempati peringkat ke-7 di Jawa Timur,” jelasnya.

BACA: Dinkes Jatim Berupaya Tekan Penderita Kusta

Haris menjabarkan bahwa di Kabupaten Probolinggo terdapat empat kecamatan yang masuk zona endemik kusta, yakni Tongas, Lumbang, Paiton, dan Gading dengan sebaran di 16 desa.

Meski demikian, tren jumlah penderita kusta menunjukkan penurunan. Tahun 2019 tercatat 125 kasus, sementara tahun ini menurun menjadi 102 kasus.

Upaya strategis juga dilakukan melalui sistem coverage 40 kepala keluarga (KK). Jika ditemukan satu penderita, maka dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap 40 KK di sekitarnya. Langkah ini dilakukan sebagai deteksi dini agar penyebaran kusta bisa dicegah secara maksimal.

“Kusta itu penyakit yang bisa disembuhkan. Yang perlu kita lawan adalah stigma. Jangan takut, jangan dijauhi. Justru harus kita bantu dan edukasi masyarakat agar bisa memahami penanganan kusta secara medis,” tegas Haris.

BACA: Pamekasan Gagal Eliminasi Kusta

Kunjungan Mr. Sasakawa ini menjadi momen penting dalam memperkuat kolaborasi global menuju eliminasi kusta.

Semangat dan kepedulian yang ditunjukkan menjadi harapan baru bagi para penderita, sekaligus menegaskan bahwa penyakit ini bisa dilawan dengan kesadaran, pengobatan tepat, dan dukungan dari semua pihak.