JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyatakan jumlah penderita kusta terus turun. Hal ini ditandai dengan penurunan jumlah penderita dari 0,92 per 10 ribu penduduk pada 2018, menjadi 0,84 per 10 ribu penduduk pada tahun 2019.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Herlin Ferliana menyatakan hal itu selaras dengan penurunan pada jumlah kabupaten/kota yang belum eliminasi kusta. Dinkes Jatim mampu menekan jumlah eliminasi kusta dari sepuluh kota menjadi sembilan kota.

“Masih ada sembilan kabupaten/kota yang belum eliminasi kusta tahun 2019 kemarin, dari sepuluh daerah pada tahun sebelumnya,” kata Herlin, dikonfirmasi Minggu 26 Januari 2020.

BACA JUGA: Indonesia Penyumbang Kusta Ketiga di Dunia

Meskipun terjadi penurunan penderita, data yang dimiliki Dinkes Jatim menunjukkan penderita tahun 2019 tercatat 2.668. Sementara jumlah penderita kusta yang tengah menjalani pengobatan saat ini mencapai 3.351.

Menurut Herlin, jumlah penderita yang menjalani pengobatan saat ini bisa jadi pasien yang ikut menjalani perawatan tahun-tahun sebelumnya. “Ada yang tercatat pasien tahun 2018,” ujar Herlin.

Saat ini, kata Herlin, pihaknya terus melakukan deteksi dini dan melakukan pendampingan terhadap daerah yang belum eliminasi kusta. Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar segera berobat, jika menemukan ciri pemyakit kusta, seperti bercak putih di kulit.

BACA JUGA: Difteri Kota Malang Belum Mengkhawatirkan

“Sebab, penyakit kusta ini sama dengan penyakit menular lainnya, namun bisa diobati dan dicegah,” Herlin menambahkan.

Semakin cepat ditemukan, peluang sembuh sempurna juga lebih besar. Meskipun sudah mengalami cacat, menurutnya masih bisa disembuhkan dengan cara merehabilitasi.

Catatan Dinkes Jatim, penderita kusta tertinggi terjadi di Sumenep yang mencapai 327 orang. Sementara ribuan lainnya tersebar di sejumlah daerah di Jatim.