Logo

Cerita Lengkap Terkuaknya Kebohongan Ratna Sarumpaet

Reporter:

Kamis, 04 October 2018 00:30 UTC

Cerita Lengkap Terkuaknya Kebohongan Ratna Sarumpaet

Ilustrasi Ratna Sarumpaet. Desain Grafis. Gilas.

JATIMNET.COM, Surabaya – Drama kebohongan aktris teater Ratna Sarumpaet berakhir. Setelah dua hari terakhir dikabarkan menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara Bandung, penyebab muka lebam perempuan 70 tahun terkuak. Ternyata gara-gara sedot lemak.

Dikutip dari Antara, Ratna mengakui tidak terjadi penganiayaan pada dirinya dan membenarkan luka lebam di wajahnya karena melakukan prosedur bedah plastik pada 21 September 2018.

“Tidak ada penganiayaan. Itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu,” katanya pada wartawan di rumahnya di Bukit Duri Jakarta, Rabu 3 September 2018.

BACA JUGA: Pelaku Penganiayaan itu Adalah Sedot Lemak

Tak ayal, cerita penganiayaan terhadap Ratna membuat polisi kelabakan. Terlebih ketika para politisi mulai berkomentar jika penganiayaan itu dikaitkan dengan aktivitas politik Ratna. Investigasi untuk mengungkap pelaku dilakukan, tapi tak ada bukti yang mengarah pada dugaan penganiayaan. Malah, polisi menemukan banyak kejanggalan.

“Tidak ditemukan bukti-bukti kejadian pengeroyokan dengan korban RS di Jawa Barat. Clear, tidak ada pengeroyokan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Umar Surya Fana.

Polisi juga mengecek 26 RS di Bandung dan delapan RS di Cimahi untuk mencari rumah sakit yang pernah merawat pasien bernama Ratna Sarumpaet. Manifest penumpang pesawat dan rekaman CCTV di Bandara pun diperiksa. Hasilnya tetap nihil, tak ada nama Ratna di sana.

Pada 20-24 September 2018 pun tidak ada kegiatan internasional yang melibatkan orang asing di Bandung. Lucunya, pada hari itu, sinyal telepon genggam Ratna malah terdeteksi di wilayah Jakarta.

“Jadi tanggal 20-24 September, aktivitas mobile-nya ibu itu ada di Jakarta,” katanya.

Penyelidikan berlanjut, polisi mendatangi Rumah Sakit Bedah Plastik Bina Estetika Jakarta untuk mencari pasien bernama Ratna Sarumpaet.

“Tim (polisi) mendapatkan informasi bahwa pada 21 September 2018 pukul 17.00 WIB, beliau (Ratna Sarumpaet) ada di RS Bina Estetika Jalan Cik Ditiro Menteng,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta.

Menurut Nico, polisi mendapat rekaman kamera pemantau, buku pendaftaran, dan bukti pembayaran. Dari sana terungkap Ratna masuk RS Bina Estetika pada 21 September dan memesan terlebih dahulu pada 20 September.

Kejanggalan ini juga diperkuat oleh ocehan penyanyi Tompi yang juga seorang dokter bedah ini di akun Twitter-nya. Menurut dia, bengkak pada wajah Ratna bukan karena pemukulan, tapi reaksi pasca-operasi.

“Semua pasien pasca-operasi plastik pasti bengkak. Gambarannya ya begitu,” ucapnya.

Rangkaian cerita itu diperkuat pengakuan pihak RS Bina Estetika yang menyebut Ratna menjalani pengobatan pada 21-24 September 2018.

“Dari data yang kami terima ada pasien yang namanya RS berobat ke rumah sakit kami,” kata juru bicara RS Bina Estetika Arrisman.

Ia juga menyebut Ratna adalah pasien lama. Ratna tercatat beberapa kali mendatangi rumah sakit yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat itu untuk pengobatan.

Bukti itu akhirnya menjadi fakta tak terbantahkan. Ratna akhirnya menggelar konferensi pers dan mengakui kebohongannya.

Menurut dia, pada 21 September ia mendatangi RS Bina Estetika di Menteng untuk melakukan prosedur sedot lemak di pipi kanan dan kirinya. Tapi pada 22 September saat terbangun, ia melihat mukanya lebam berlebihan tidak seperti biasanya.

Melihat kondisi mukanya, ia bertanya pada dokter dan mendapatkan jawaban lebam itu wajar terjadi setelah menjalani operasi plastik.

“Saya membutuhkan alasan untuk anak saya di rumah kenapa muka lebam dan saya jawab kekerasan,” ucap Ratna.

Anak-anaknya tidak puas dengan jawaban pendek itu dan dalam seminggu ia terus dikorek sehingga ia berakhir melakukan kebohongan dan mengembangkan ide cerita pemukulan. Kebohongan yang ia lakukan, kata dia, semata untuk menutupi fakta operasi plastik di lingkungan keluarganya. Tapi akhirnya bergulir hingga menjadi hoaks yang menyebar luas.

“Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan semua negeri. Mari kita ambil pelajaran dan bangsa kita ini dalam keadaan tidak baik, seperti yang saya lakukan ini mari kita hentikan,” tuturnya.

BACA JUGA: Polda Jatim Bekuk Penyebar Hoaks Tentang Gempa

Polisi pun tetap mengusut kasus ini. Tim gabungan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri dan Polda Metro Jaya akan memeriksa Ratna terkait tak adanya fakta pengeroyokan.

“Kami akan memeriksa Ibu Ratna Sarumpaet,” kata Nico.

Polisi, menurut dia, menerima tiga laporan berisi permintaan agar polisi mengusut kebohongan Ratna.

Ratna terancam dijerat pasal 14 ayat 1 dan 2 dan pasal 28 ayat 1 dan 2 juncto pasal 125 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang setiap orang yang menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian.

“Pasal 14 barang siapa yang menyebarkan akan dipenjara sepuluh tahun, ” katanya.