Kamis, 16 December 2021 13:40 UTC
LAYANAN PUBLIK. Presiden Joko Widodo meninjau Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, Banyuwangi, didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis, 25 Juni 2020. Foto : Humas Pemkab Banyuwangi
JATIMNET.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk bersama-sama berupaya mencegah terjadinya penularan Covid-19 varian Omicron. Seluruh elemen masyarakat diminta untuk menjaga situasi Indonesia tetap baik dan mempertahankan tingkat penularan di bawah angka satu.
“Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah. Tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah satu. Jangan sampai itu melonjak lagi,” ucap Jokowi dalam keterangan yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 16 Desember 2021.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan telah terdeteksi satu kasus konfirmasi Covid-19 varian Omicron di wilayah Indonesia. Kasus pertama tersebut terdeteksi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
BACA JUGA: Cegah Omicron, Pemkot Surabaya Aktifkan Kembali Kampung Tangguh
Jokowi meminta masyarakat tidak panik karena sejauh ini kasus varian Omicron belum menunjukkan karakter yang dapat membahayakan nyawa pasien terutama bagi pasien yang telah mendapatkan suntikan vaksin. Untuk itu, Jokowi meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi Covid-19 di sejumlah fasilitas kesehatan.
“Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin,” katanya.
BACA JUGA: Cegah Covid-19 Varian Baru Omicron, Bupati Situbondo Perintahkan Galakkan Operasi Yustisi
Jokowi mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jokowi juga meminta pemerintah daerah lebih menggencarkan penelusuran dan pengetesan kontak erat guna mendeteksi terjadinya kasus konfirmasi secara lebih dini.
Jokowi juga meminta masyarakat dan pejabat negara membatasi mobilitas dengan tidak melakukan perjalanan utamanya ke luar negeri untuk sementara waktu.
“Terakhir, saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri. Paling tidak sampai situasi mereda,” katanya.