Logo

Cegah Terjadinya Klaster Keluarga, RS Darurat Tengah Disiapkan di Tiap Kelurahan Kota Surabaya

Reporter:,Editor:

Selasa, 13 July 2021 23:00 UTC

Cegah Terjadinya Klaster Keluarga, RS Darurat Tengah Disiapkan di Tiap Kelurahan Kota Surabaya

RS DARURAT: Indoor GBT jadi salah satu tempat yang dinilai strategis untuk dijadikan Rumah Sakit Darurat, Selasa 13 Juli 2021.Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di setiap kelurahan di Kota Pahlawan tengah disiapkan. Namun, RS Darurat ini disiapkan hanya untuk ruang isolasi dan perawatan khusus bagi warga yang tinggal di wilayah kelurahan tersebut. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dan kuratif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga.

Beberapa tempat yang dinilai strategis untuk dijadikan RS darurat yakni Lapangan Putro Agung Tambaksari, Lapangan Kalibokor Gubeng, Gedung LPMK Wiyung, Gedung Serbaguna Babatan-Wiyung, GOR Maestro Suryanaga Sambikerep, hingga GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT).

"Insya Allah setiap kelurahan kita berikan tempat untuk menampung warga yang sakit. Kenapa? karena tidak boleh kalau rumahnya ini tidak memadai ketika digunakan isolasi mandiri, karena pasti menularkan ke keluarganya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa 13 Juli 2021.

Apalagi, banyak warga yang mengalami kesulitan saat mencari rumah sakit karena kondisinya penuh. Sehingga banyak di antara warga yang kemudian meninggal karena terlambat tertangani. "Rumah sakit mana pun penuh, akhirnya kekurangan oksigen. Naudzubillah Min Dzalik, akhirnya banyak yang meninggal," ia mengungkapkan.

Baca Juga: Puskesmas di Surabaya Buka 24 Jam, Warga Dapat Urus Surat Kematian Malam Hari

Oleh karenanya, dengan adanya RS darurat di setiap kelurahan, maka warga yang terpapar Covid-19 di lingkungan tersebut dapat segera dilakukan perawatan dan pemulihan. Di sisi lain, RS darurat ini juga dapat dimanfaatkan warga yang ingin melakukan isolasi mandiri namun kondisi rumahnya tidak layak.

"Sehingga apa? ketika dalam satu rumah yang positif itu satu saja, maka kita bawa ke tempat ini (RS darurat). Sehingga, anaknya istrinya tidak lagi tertular dan lebih nyaman. Yang kedua kita juga bisa konsentrasi (menangani) karena berada di satu titik," ia memaparkan.

Meski demikian, ia tetap berharap tak ingin RS darurat yang ada di setiap kelurahan ini digunakan. Sebab, apabila digunakan, tentu ada penambahan kasus baru di lingkungan kelurahan tersebut. Namun, RS darurat ini tetap akan disiapkan sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga.

Baca Juga: Tangani Kasus Covid-19, Puskesmas dan Ambulans di Surabaya Beroperasi 24 Jam

"Saya tidak ingin ketika warga itu sekarang bingung mencari rumah sakit. Sehingga apa, nanti bisa langsung dibawa ke (RS darurat) yang ada di tempat ini. Jadi warga di setiap kelurahan itu langsung bisa kita kumpulkan," ia menjelaskan.

Ia pun kembali mengajak masyarakat untuk bersama-sama memutus mata rantai pandemi ini. Dia meyakini, bahwa dengan gotong-royong dan kerja keras bersama, maka pandemi ini bisa segera dilalui. Selain ikhtiar secara lahir, tentu saja kerja keras ini harus diimbangi dengan doa.

"Kita harus tetap semangat, kita yakin pandemi pasti berlalu. Saya berharap kepada seluruh warga Surabaya tetap berdoa terus dan kita bekerja bersama menanggulangi Covid-19 ini. Insya Allah Surabaya pasti bisa terbebas dari Covid-19," ia mengingatkan.