Logo

Cegah Sebaran Covid-19 Pekerja Migran, Dinkes Probolinggo Siapkan Rumah Singgah

Reporter:,Editor:

Rabu, 28 April 2021 11:00 UTC

Cegah Sebaran Covid-19 Pekerja Migran, Dinkes Probolinggo Siapkan Rumah Singgah

ANTISIPASI. Tenaga kesehatan saat mendampingi aktifitas olahraga bagi warga yang tengah menjalani karantina. Foto : Diskominfo

JATIMNET.COM, Probolinggo - Mencegah adanya sebaran Covid-19, yang dibawa para Pekerja Migran Indonesia (PMI), asal Kabupaten Probolinggo. Dinas kesehatan setempat, mulai mempersiapkan rumah sehat sebagai persinggahan para PMI, sebelum bersangkutan kembali kampung halamannya.

Tempat yang ditunjuk sebagai rumah sehat PMI, yakni Puskesmas Maron. Nantinya para pekerja migran yang tiba di Probolinggo, diarahkan terlebih dahulu singgah di Puskesmas Maron, hingga hasil swab 2 kali dinyatakan negatif.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dyah Kuncarawati menyebutkan, ada sekitar 30 tempat tidur yang disiapkan,  guna menampung para pekerja migran di Puskesmas Maron.

Sedangkan terkait teknis kepulangan para pekerja migran sendiri, dr Dyah menjelaskan, prosedur karantinanya diawali pemeriksaan swab PCR (Polymerase Chain Reaction) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Baca Juga: 733 Pekerja Migran 'Mudik' ke Ponorogo

Jika hasilnya negatif, PMI kemudian dijemput Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, lalu dibawa ke Puskesmas Maron. Di rumah sehat tersebut, PMI bakal dikarantina lanjutan selama 5 hari, sekaligus dilakukan swab PCR kembali.

"Tempat persinggahan itu, kami buka sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo,” ujar dr Dyah, Rabu 28 April 2021.

Menurut Dyah, apabila hasil swab PCR pekerja migran negatif, selanjutnya bersangkutan tetap menjalani karantina di desa sampai 14 hari, dihitung sejak masuk karantina Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

"Namun jika positif, pekerja migran akan dipindahkan ke Puskesmas Paiton, untuk menjalani karantina lanjutan selama 14 hari," terangnya.

Baca Juga: 146 Pekerja Migran Gelombang 5 Deportasi asal Malaysia Tiba di Juanda.

Dyah menjelaskan, aktifitas pekerja migran sendiri, selama berada di tempat karantina menunggu keluarnya hasil swab PCR meliputi olahraga, konseling psikologi dan tausiyah.

“Untuk di Puskesmas Maron, pasien umum rawat jalan tetap berjalan seperti biasanya. Namun yang rawat inap bisa dirujuk ke puskesmas rawat inap yang lain,” tuturnya.

Oleh karenanya, Dyah berharap, setiap desa menyiapkan tempat karantina bagi PMI, yang baru saja datang dari luar negeri. Dengan demikian, bisa menjadi tempat persinggahan bagi PMI sebelum berkumpul bersama keluarganya.

“Lewat adanya persinggahan di Puskesmas Maron, kami berharap kasus covid-19 bisa terkendali. Tidak ada kenaikan yang signifikan, karena kita melakukan pengawasan yang sangat rigid,” pungkasnya.