Minggu, 05 July 2020 08:00 UTC
OJOL. PEngemudi ojek online diberi bantuan partisi punggung sekaligus bantuan sembako dan masker. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Seratusan pengemudi sepeda motor ojek online dan ojek konvensional serta tukang becak resmi dilaunching sebagai pengemudi tangguh. Program pengemudi tangguh ini upaya yang dilakukan Polres Gresik dan Forkopimda untuk melindungi warganya mencegah penularan Covid-19 dengan pembatasan atau distancing.
Seperti adanya pembatasan tempat keramaian publik dan juga berkendara yang telah diatur pada eraturan bupati (Perbup) nomor 22 tahun 2020 tentang pedoman masa transisi menuju tatanan normal baru di tengah kondisi pandemi Covid-19. Salah satu isi poinnya juga terdapat mengenai pembatasan bagi ojek oline dan tukang becak (transportasi umum).
Wakil Kapolda Jawa Timur, Brigjen Polisi Slamet Hadi Supraptoyo menjelaskan, untuk mencegah penularan sekaligus memutus mata rantai Covid-19 terdapat tiga prilaku yang sangat sederhana. Pertama adalah kejujuran (saat sakit bilang sakit), jangan lantas keluar seolah mengaku sehat, kedua, Disiplin (menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan secara benar).
"Ketiga, jaga jarak minimal 1 meter. Penggunaan masker saat beraktifitas di luar rumah bisa mengurangi 60 persen penyebaran Covid-19," katanya disela launching pengemudi tangguh.
BACA JUGA: Pemda Gresik Beri layanan Rapid Test Gratis Bagi Calon Mahasiswa SBMPTN
Sebelumnya diketahui pendirian kampung tangguh semeru terus digalakkan, meski tidak dijelaskan secara rinci jumlahnya, namun harapan besar (kampung tangguh) bisa mendisiplinkan masyarakat dan menjalankan protokol kesehatan.
Apabila ada warga yang terpapar Covid-19 di kampung, minimal warganya bisa memberi penanganan, ada partisipasi masyarakat atas kesadaran hidup sehat hingga menjadi kebiasaan.
"Seperti kalian (media), kami harap ikut serta mensosialisasikan ke masyarakat pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jadi kampung tangguh tidak hanya tongkrongan belaka, melainkan ada vaksin mendisplinkan diri untuk memutus mata rantai sebaran Covid 19," katanya.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Tagihan Air Pelanggan di Gresik Membengkak
Hal senada disampaikan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, pihaknya terus memberikan upaya pencegahan Covid-19 dengan melakukan sosialisasi hingga masyarakat Desa melibatkan tiga pilar yakni Camat, Danramil, dan Kapolsek.
"Berapapun anggaran atau tenaga medis yang diturunkan tapi jika masyarakat tidak punya kesadaran disiplin diri, maka Covid-19 mustahil dapat hilang dari wilayah Kabupaten Gresik,” kata Sambari.
Ada 75 unit partisi (alat pembatas) untuk pengemudi ojek, 150 paket sembako dan 500 masker kain yang dibagikan kepada pengemudi gojek, tukang becak, pasukan kuning, serta masyarakat.