Selasa, 15 July 2025 04:00 UTC
Suasana pemberian edukasi pencegahan pernikahan anak oleh PC Fatayat NU Lamongan dan Dinas PPPA Lamongan kepada siswa MTS Bustanul Ulum Tanggungprigel, Kecamatan Glagah, Lamongan, Selasa, 15 Juli 2025. Foto: PC Fatayat NU Lamongan
JATIMNET.COM, Lamongan – Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lamongan memanfaatkan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) untuk mengampanyekan pencegahan pernikahan anak.
Melalui kegiatan bertajuk “Fatayat NU Goes to School”, mereka hadir di tengah-tengah siswa MTS Bustanul Ulum Tanggungprigel, Kecamatan Glagah, Lamongan, Selasa, 15 Juli 2025.
Di sana, pengurus Fatayat NU memberikan edukasi mendalam tentang dampak negatif perkawinan anak, khususnya bagi kesehatan reproduksi perempuan.
Kegiatan ini sejalan dengan program LENTERA FATAYAT 'Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan dan Resiko Perkawinan Terhadap Anak.
BACA: Bupati Mojokerto Tergetkan 2024 Pernikahan Anak Usia Dini Turun 8,74%
Ketua PC Fatayat NU Lamongan Dewi Maslahatul Umah menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam membentengi generasi muda dari praktik-praktik yang merugikan masa depan mereka.
“Pernikahan anak bukan hanya melanggar hak tumbuh kembang, tapi juga menyisakan banyak persoalan kesehatan, pendidikan, dan psikososial, terutama bagi anak perempuan,” tegasnya.
“Maka, kami hadir langsung ke sekolah dan pesantren, karena mereka adalah pihak yang paling dekat dengan remaja,” sambung Dewi.
Kepala Dinas PPPA Lamongan Umuronah yang turut hadir dalam kegiatan itu menegaskan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam mencegah perkawinan anak.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi dengan PC Fatayat NU Lamongan. Pencegahan ini tidak cukup hanya melalui regulasi, tapi juga butuh pendekatan langsung ke anak dan lingkungan mereka. Salah satunya lewat edukasi berbasis sekolah dan pesantren ini,” jelasnya.
BACA: Hidupkan Koperasi, Strategi Fatayat NU Bantu Ekonomi di tengah Pandemi
Kegiatan ini tidak hanya bersifat satu arah. Setelah mendapatkan materi edukatif, para siswa diminta untuk menandatangani komitmen bersama untuk menolak perkawinan anak.
Lebih dari itu, mereka juga menuangkan aspirasi dan pemahamannya dengan membuat poster penolakan perkawinan anak menggunakan bahasa dan gaya khas remaja yang kreatif dan komunikatif.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Fatayat NU Lamongan akan membentuk Satgas Sahabat Sebaya di setiap sekolah.
Satgas ini berperan sebagai agen perubahan yang membantu menyebarkan edukasi tentang perlindungan anak dan pencegahan perkawinan usia dini di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Program ini tidak hanya menyasar sekolah umum, tetapi juga masuk ke berbagai lembaga pondok pesantren di Kabupaten Lamongan, agar edukasi dan perlindungan menjangkau lebih luas dan inklusif.
