Logo

Cegah Kebakaran Saat Musim Kemarau, PMK Gelar Simulasi Pemadaman

Kepala Dinas Kebakaran: Juru Padam Kebakaran Sebenarnya adalah Warga
Reporter:,Editor:

Sabtu, 05 June 2021 07:40 UTC

Cegah Kebakaran Saat Musim Kemarau, PMK Gelar Simulasi Pemadaman

Demi mencegah terjadinya kebakaran saat memasuki musim kemarau, Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) menggelar Simulasi dan Mitigasi Pencegahan Pengendalian Kebakaran pada Pemukiman Padat Penduduk, Sabtu 5 Juni 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Demi mencegah terjadinya kebakaran saat memasuki musim kemarau, Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) menggelar Simulasi dan Mitigasi Pencegahan Pengendalian Kebakaran pada Pemukiman Padat Penduduk.

Simulasi tersebut, berlangsung secara virtual dari Taman Surya Balai Kota Surabaya, Sabtu 5 Juni 2021. Adapun tujuan pelaksanaan Simulasi Pencegahan Pengendalian Kebakaran pada Pemukiman Padat Penduduk ini, agar warga selalu siap siaga.

Sebab, ketika sebuah pemukiman terjadi kebakaran, maka penanganan pertama itu adalah warga setempat. Pasalnya, kekuatan untuk mengatasi kebakaran tersebut adalah saat penanganan pertama kali di tiga menit pertama, dan itu adalah warga setempat.

Berdasar itulah, dalam setiap RT/RW sudah dibentuk relawan. Melalui relawan itu, apabila terjadi musibah kebakaran maka relawan dengan sigap dan cepat mengendalikan si jago merah.

Baca Juga: Lima Orang Terjebak di Dalam Kebakara

Oleh sebab itu, setiap relawan per RW harus ada satu orang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK). Relawan tersebut, nantinya akan dibekali kendaraan motor lengkap yang dapat menampung air. Sehingga ketika ada kebakaran bisa langsung action, bisa langsung menghentikan kebakaran.

Tidak semua kelurahan memang, tapi wilayah kampung padat penduduk yang paling penting. Dengan adanya persiapan itu, ketika terjadi kebakaran di pemukiman penduduk, maka warga diharapkan menjadi juru padam yang sebenarnya.

Sebab hal ini dinilai sangat penting karena respon time PMK maksimal tujuh menit. Sedangkan, diharapkan sebelum petugas tiba di lokasi, warga telah bertindak tepat untuk api agar semakin tidak melebar.

Baca Juga: Gedung DPR RI Kebakaran

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan sebenarnya pelaksanaan sosialisasi ini memang rutin digelar di perkampungan padat penduduk, terutama memasuki musim kemarau. Melalui simulasi tersebut diharapkan warga tidak panik dan mengerti apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran di lingkungannya.

“Alhamdulillah karena kami gencar sosialisasi ke RT/RW sebelum pandemi Covid-19. Alhasil kami sering tiba di TKK ternyata api sudah berhasil dipadamkan oleh warga. Artinya, masyarakat menjadi juru padam yang sebenarnya,” kata Dedik, Sabtu 5 Juni 2021.

Ia pun menghitung kenaikan tingkat pemahaman masyarakat terhadap pengendalian kebakaran dinilai sangat terasa dampaknya. Sebab, ia menghitung berdasarkan data tahun 2020 lalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan mencapai 25 persen.

Baca Jug: 44 Korban Kebakaran Ruko di Probolinggo

“Jadi pada saat kejadian kebakaran, kemudian petugas tiba di lokasi sudah tinggal pembasahan bara-baranya. Kemudian memastikan suhu thermal apakah berpotensi terjadinya perambatan atau tidak. Karena sudah bisa dipadamkan oleh warga,” ia menguraikan.

Tidak hanya itu, Dedik memastikan juga membuat pemetaan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Bagi dia, WMK itu merupakan salah satu penentu wilayah mana yang wajib dibangunkan pos dan perkampungan mana yang dinilai padat penduduk.

“Antisipasinya selain motor telah membuat dua titik lokasi hydrant kering untuk menjangkau TKK yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Karena ada pemukiman warga yang tidak dapat dilalui oleh motor. Jadi antisipasinya adalah hydrant kering,” ia memungkasi.