Logo

Cegah Covid-19, Dinkes Jatim Masifkan Poskestren di 37 Kabupaten/Kota

Reporter:,Editor:

Jumat, 13 November 2020 08:20 UTC

Cegah Covid-19, Dinkes Jatim Masifkan Poskestren di 37 Kabupaten/Kota

POSKESTREN: Salah satu Poskestren untuk santri putri di Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat, 13 November 2020. Foto : Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur secara masif membina Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di 37 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Salah satunya Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto yang baru mendapatkan binaan kader selama satu bulan lalu.

Pembinaan ini bertujuan, agar santri menjadi tangguh dalam menghadapi setiap permasalahan kesehatan di lingkungan ponpes masing-masing terlebih kondisi pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Kita sedang menghadapi pandemi Covid-19 jadi kan perlu adaptasi Kebiasaan Baru dari Kementerian Kesehatan yang akan diterapkan ke pondok pesantren termasuk Poskestren," kata Staf Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Provinsi Jatim, Pungki Anggraeni, Jumat, 13 November 2020.

Dengan kondisi saat ini yang masih dalam pandemi, diharapkan Poskestren bisa mencegah penyebaran ataupun antisipasi bermunculan klaster Covid-19 di ponpes yang sempat terjadi di wilayah lainnya, seperti Banyuwangi, Ponorogo, dan Madiun

"Makanya kita akan melihat bagaimana persiapan pondok pesantren itu dalam menghadapi ini. Dengan penerapan prokes (protokol kesehatan), lalu Prokestren dimana di dalamnya ada program rutin minum tablet tambah darah, seminggu sekali cek kesehatan secara berkala," bebernya.

Meski begitu, Dinkes Jatim tak serta merta langsung memberikan pembinaan program Prokestren. Namun Poskestren usai di-dirikan pihak pondok, melalui puskesmas akan dilakukan terus pembinaan rutin secara berkala terhadap kader agar para santri lebih berdaya dalam menghadapi masalah kesehatan.

"Seperti cek tensi bagaimana cara mengukurnya, mengukur berat badan (BB), dan juga tinggi badan (TB). Bahkan cek suhu menggunakan thermogan sebagai antisipasi awal Covid-19," paparnya.

Untuk Kabupaten Mojokerto sendiri, lanjut Pungki, terdapat lima pondok pesantren yang mendapatkan pembinaan dan kaderisasi Poskestren dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim melalui Pusat Kesehatan Pelayan Masyarakat (Puskesmas) setempat. Poskestren sendiri merupakan salah satu program Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yakni Santri Jatim Sehat dan Berkah (Sajadah) yang menyasar pondok-pondok kecil.

"Kita optimalisasikan ponpes yang belum tersentuh memang. Ada lima yang di Mojokerto, di Kecamatan Puri tiga ponpes, dan di Kecamatan Mojosari ada dua ponpes," imbuhnya.

Pembina Poskestren PP Hidayatul Hikmah Sawahan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto Farah Qorin Najma Elsyam, menyebut pihaknya merasa dimudahkan dengan program binaan Poskestren tersebut. Lantaran, sempat mengalami kesulitan jika diantara ratusan santrinya mengalami demam, pusing, dan sakit perut atau diare.

"Kita gak perlu lari-lari lagi ke Puskesmas kalau misal ada yang sakit demam, sakit perut. Sekarang anak-anak khususnya kader sudah terlatih bisa menangani sesama teman mereka sendiri," imbuh istri dari Pengasuh PP Hidayatul Hikmah Gus M. Abul Maali ini.

Ia menambahkan, jika santri kader sudah mendapatkan pembelajaran terkait pengecekkan tensi, ukur suhu, pemberian vitamin. Hingga sampai saat ini belum ada kendala berarti, sebab dua Poskestren masih baru didirikan di lingkungan pondoknya. 

"Kendati begitu, kami ponpes tetap akan merujuk santri yang membutuhkan perawatan lebih lanjut ke pukesmas atau rumah sakit jika kader Poskestren tak mampu menangani," tandasnya.