Logo

Butterfly Cruise Port, Konsep Baru Penghubung Wisata Nasional

Reporter:,Editor:

Sabtu, 29 August 2020 22:59 UTC

<em>Butterfly Cruise Port</em>, Konsep Baru Penghubung Wisata Nasional

DATANG BERSAMA. Pelindo III menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai home port cruise sebagai konsep anyar penghubung kapal pesiar nasional. Foto: Pelindo III.

JATIMNET.COM, Surabaya – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mempercepat konsep pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Benoa. BMTH ini nantinya berkonsep butterfly cruise port untuk menghubungkan pariwisata di sejumlah daerah yang berpusat di Pelabuhan Benoa.

Corporate Communication Pelindo III, Wilis Aji dalam keterangannya mengatakan bahwa butterfly cruise port ini menjadikan Benoa sebagai pusat seluruh aktivitas kapal pesiar di Indonesia.

“Indonesia belum memiliki tourism hub dengan konsep home cruise, seperti di negara-negara maju. Maka, Pelabuhan Benoa diciptakan sebagai penghubung pariwisata di Indonesia,” kata Wilis dalam keterangannya, Sabtu 29 Agustus 2020.

Ditambahkan Wilis kedatangan wisatawan asing menggunakan kapal pesiar ke Indonesia potensinya cukup besar. Terlebih pemerintah mendorong kunjungan wisata untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Pelabuhan Benoa Siap Sambut Kembali Kapal Pesiar

Home cruise, lanjut Wilis, merupakan konsep baru yang digagas Pelindo III. Wsiatawan mancanegara tidak perlu landing di negara tetangga untuk berkunjung ke Indonesia. “Cukup mendarat di Bali sudah bisa mengunjungi sejumlah obyek wisata nasional dengan kapal pesiar,” lanjutnya.

Konsep ini memudahkan Pelabuhan Benoa sebagai hub bagi sejumlah obyek wisata dalam negeri. Sebab, Pelabuhan tersebut juga dikonsep terhubung dengan terminal penumpang modern lainnya, termasuk yang ada di wilayah kerja Pelindo III.

Sebut saja Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), Tanjung Perak (Surabaya), Boom Marina (Banyuwangi), dan Gili Mas (Lombok). Keempat terminal penumpang ini selalu menjadi jalur destinasi cruise setiap ke Indonesia.

Selain itu, keempat terminal penumpang tersebut selalu menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara. Sebut saja Tanjung Emas pintu masuk ke Jawa Tengah yang meliputi Candi Borobudur dan wisata lainnya. Tanjung Perak pintu masuk ke Gunung Bromo, situs Mojopahit dan city tour di Surabaya.

BACA JUGA: Benoa Dijadikan Pelabuhan Utama Kapal Pesiar di Indonesia

Begitu juga dengan Boom Marina menjadi pintu masuk obyek wisata Banyuwangi dan sekitarnya yang meliputi Taman Nasional Baluran, Meru Betiri, Pantai Grajakan, Plengkung, dan Pulau Merah. Sedangkan Gilimas diharapkan penopang Kawasan Ekonomi Eksklusif Mandalika, yang didalamnya terdapat sirkuit MotoGP.

“Kami juga sudah menyiapkan sejumlah infrastruktur dan perbaikan di setiap terminalnya. Mulai pendalaman kolam dan alur, tambatan, hingga kapasitas ruang tunggu,” Wilis menjelaskan.

Adanya pandemi ini memukul perekonomian seluruh sektor, termasuk kunjungan kapal pesiar. Hingga Juni 2020, realisasi kunjungan tercapai 23 dari target 68 kunjungan. Sementara sepanjang tahun 2020 dilaporkan 117 kapal pesiar yang dijadwalkan datang.