Logo

Bus Restu Terlibat Kecelakaan di Tol Ngawi-Kertosono, Seorang Tewas

Reporter:,Editor:

Minggu, 07 July 2019 10:26 UTC

Bus Restu Terlibat Kecelakaan di Tol Ngawi-Kertosono, Seorang Tewas

EVAKUASI: Petugas PJR Polda Jatim mengevakuasi bus Restu yang terlibat kecelakaan dengan truk bermuatan kayu di jalan tol ruas Kertosono-Ngawi wilayah Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Minggu 7 Juli. Foto: ND.Nugroho.

JATIMNET.COM, Madiun – Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang mengakibatkan seorang korban tewas dan dua luka-luka terjadi di jalan tol ruas Ngawi – Kertosono pada KM 615.800/B, Minggu 7 Juli 2019, dini hari.

Tabrakan maut di wilayah Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun itu melibatkan truk bermuatan kayu berpelat nomor N 8352 UB dan Bus Restu berpelat nomor N 7855 UG.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jatimnet.com, lakalantas terjadi sekitar pukul 03.15 WIB. Saat itu, bus jurusan Malang – Ponorogo melaju dari arah Nganjuk (timur) dengan kecepatan 90 kilometer per jam. Tiba di lokasi kejadian, bus yang mengangkut 30 penumpang itu tiba-tiba oleng.

BACA JUGA: Sugeng Rahayu Kembali Kecelakaan di Ngawi, 14 Luka-luka

“Kemudian menabrak truk yang berada di depannya (yang sama-sama melaju dari arah Nganjuk),” kata Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jawa Timur AKBP Bambang Sukmo Wibowo saat dihubungi, Minggu siang.

Akibat tabrakan itu, Anang Septiawan (41 tahun), warga Kebonwaris, Pandaan, Pasuruan, kernet bus Restu meninggal di lokasi kejadian. Selain itu, dua penumpang bus, yakni Nila Dwi (14) warga Karanglo Kidul, Ponorogo dan Sunu Giat (43), warga Slogohimo, Wonogiri mengalami luka di bagian kepala dan tangan.

Sementara, sopir bus Restu, Niko Kristanto (38 tahun), warga Pucang Anom, Kebonsari, Kabupaten Madiun selamat.

BACA JUGA: Bus Sugeng Rahayu Terjun ke Sungai, Dua Penumpang Tewas

“Bagian depan bus rusak dan truk rusak di bagian belakang,” ujar Bambang sembari menyatakan korban lakalantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban. Sedangkan, kendaraan yang terlibat dievakuasi ke pintu tol Madiun.

Dari hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, Bambang menyatakan, penyebabnya diduga karena sopir bus Restu kelelahan dan mengantuk. Sebab, menempuh perjalanan jauh dari Malang apalagi saat dini hari.

“Karena cuaca saat kejadian cerah dan situasi lalu lintas landai,” ia menjelaskan.