Minggu, 30 June 2019 01:45 UTC
DIRAWAT. Pasien hepatitis A sedang dirawat di salah satu puskesmas. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya - Status Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus hepatitis A yang sedang mewabah di Pacitan, membuat Bupati Ponorogo menginstruksikan kepada warganya yang tinggal di perbatasan meningkatkan kewaspadaan.
"Ada (peringatan) terutama yang perbatasan," ujar Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni usai menghadiri resepsi pernikahan putri sulung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sabtu 29 Juni 2019.
Bupati Ipong telah menginstruksikan kepada seluruh warganya agar lebih berhati-hati dan menjaga kebersihan. Terutama di beberapa desa atau kecamatan yang berbatasan langsung dengan Pacitan.
BACA JUGA: Kekeringan Turut Percepat Penularan Virus Hepatitis A di Pacitan
Ipong menyebutkan, sejak seminggu terakhir terus menggiatkan imbauan kepada masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan jika mengalami tanda-tanda terkena hepatitis A.
"Kami sudah imbau sejak seminggu yang lalu untuk lebih berhati-hati, menjaga, dan memeriksa semua orang Pacitan yang datang ke Ponorogo," katanya.
Hingga sekarang, Ipong mengaku, belum ada temuan masyarakat terkena hepatitis A di Ponorogo. Kendati demikian pihaknya terus melakukan pendataan barangkali penyakit yang menyerang hati itu sudah menyebar ke wilayahnya.
BACA JUGA: Dinkes Ungkap Penyebab Hepatitis A Mewabah di Pacitan
Data Dinas Kesehatan Pacitan per Jumat 28 Juni 2019 mencatat, penderita hepatitis A terus meningkat. Jumlahnya mencapai 877 kasus.
Kepala Dinkes Pacitan Eko Budiono menduga penyebab utama mewabahnya hepatitis A di Pacitan ini adalah faktor air, mulai dari ketersediaan air bersih hingga pola memasaknya.
BACA JUGA: Bertambah, Penderita Hepatitis A di Pacitan Mencapai 877 Kasus
Terlebih, kata dia, beberapa daerah yang terkena wabah ini merupakan daerah yang kesulitan air bersih yang seringkali pemakaian sumbernya secara berkelompok. Sehingga wabah lebih mudah menjalar.
Beberapa upaya telah dilakukan pihak dinas kesehatan, mulai dari kaporitisasi hingga droping air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB).