Logo

Bupati Jember Gelar Safari Ramadan dan Pasar Murah Jual Migor Curah

Reporter:,Editor:

Kamis, 14 April 2022 07:40 UTC

Bupati Jember Gelar Safari Ramadan dan Pasar Murah Jual Migor Curah

Foto: Pasar murah minyak goreng yang digelar dalam Safari Ramadan Bupati Jember, Hendy Siswanto di Kecamatan Kencong, Jember. (Istimewa)

JATIMNET.COM, Jember – Masih tingginya harga minyak goreng di Indonesia termasuk Jember membuat Pemkab Jember menggelar pasar murah. Pelaksanaan pasar murah untuk komoditas minyak goreng (migor) curah akan dilakukan secara bergiliran di masing-masing kecamatan bersamaan dengan Safari Ramadan yang digelar Bupati. 

"Semoga ini bisa membantu masyarakat. Wes wayahe (Sudah saatnya) kita saling berbagi," ujar Bupati Jember Hendy Siswanto di sela-sela Safari Ramadan di Kecamatan Kencong, Kamis, 14 April 2022. 

Hendy menggelar Safari Ramadan sejak awal Ramadan secara bergiliran ke masing-masing kecamatan. Untuk hari ini, Safari Ramadan digelar di Kecamatan Kencong dan Jombang. 

BACA JUGA: Sidak di Pasar Tradisional, Kapolres Jember Sebut Migor Curah Dijual Melebihi

"Jadi di setiap waktu salat duhur, asar, dan magrib, Bupati akan bergiliran ikut jemaah salat di masjid yang berbeda. Sekaligus di sana digelar pasar murah minyak goreng," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro. 

Minyak goreng curah di pasar murah yang digelar Pemkab Jember dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram. Di setiap kecamatan, dialokasikan minyak goreng sebanyak 5,4 ton. Minyak goreng kemasan tersebut tersedia atas kerjasama dengan BUMN penyalur minyak goreng, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). 

BACA JUGA: Mahasiswa Jember Kecam Wacana 3 Periode Presiden dan Krisis Minyak Goreng

"Kendaraan yang tersedia mampu mengangkut minyak goreng sebanyak 3 ton yang dihabiskan di tiga titik," kata Bambang. 

Warga yang ingin membeli minyak goreng murah tersebut diharuskan mendaftar di kepala desa atau camat masing-masing. 

"Seperti diketahui, sejak harga minyak goreng kemasan dilepas ke mekanisme pasar, harga jualnya melambung, namun ketersediaan stoknya cukup. Sebaliknya, untuk minyak goreng curah dilakukan intervensi pemerintah dengan menetapkan harga eceran tertinggi. Tapi stoknya di pasar tradisional minim, bahkan terkadang habis," kata Bambang.