Logo

Sidak di Pasar Tradisional, Kapolres Jember Sebut Migor Curah Dijual Melebihi

Reporter:,Editor:

Sabtu, 26 March 2022 03:00 UTC

Sidak di Pasar Tradisional, Kapolres Jember Sebut Migor Curah Dijual Melebihi

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo saat menggelar sidak Migor curah ke pasar tradisional, Sabtu 26 Maret 2022. Foto: Humas Polres Jember

JATIMNET.COM, Jember - Cek ketersedian minyak goreng (migor), Polres Jember melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional Sabtuan, Sabtu 26 Maret 2022. Hal itu dilakukan mengingat banyak keluhan masih terjadi kelangkaan minyak goreng.

Tidak hanya itu, sidak yang langsung dipimpin Kapolres itu juga mendatangi distributor minyak goreng yakni CV Fajar Jaya di JalanTeuku Umar, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember.

"Ya kita merespon keluhan dari para ibu-ibu dan juga pedagang gorengan di Jember. Kita cek ketersediaan minyak goreng curah," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo yang didampingi Kasat Intelkam AKP Dartok Darmawan.

Dari hasil sidak, Hery mengakui distribusi minyak goreng curah di pasar tradisional masih belum sepenuhnya lancar alias elum normal. Namun hal itu disebut Hery karena hal teknis.

Baca Juga: Kemenperin Keluarkan Permenperin Tentang Penyediaan Minyak Goreng untuk Masyarakat

"Masih dialami para pedagang dimana distributor yang biasanya menyuplai ke pasar-pasar tradisional, namun saat ini pedagang sendiri yang harus datang ke gudang," ujar AKBP Hery Purnomo. 

Lantaran mengambil datang ke gudang untuk melakukan transaksi, sehingga ada pengeluaran tambahan. Karena itu para pedagang di pasar harus menambah ongkos transport sehingga berpengaruh pada harga yang tinggi.

"Para pedagang mengaku tidak ada pengiriman dan harus ngantri dan transaksi ke gudangnya, sehingga mempengaruhi harga jual," kata Hery. 

Penambahan ongkos transportasi itu yang menurut Hery, membuat harga jual minyak goreng curah di pasar tradisional melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Yakni dari  harga Rp 15.500 lalu dijual menjadi tinggi yakni Rp 20.000/kg.

Baca Juga: Wilmar Nabati Pastikan Produksi Minyak Goreng Sesuai Kebutuan Pasar

"Kami berharap kedepannya pasokan ke semua agen berjalan lancar dalam menghadapi bulan ramadhan, dengan harga sesuai ketentuan pemerintah untuk minyak curah harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.500," pungkas Kapolres Jember.

Sementara Achmad Safi'i Iskandar pemilik agen di Jl Untung Suropati, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, mengaku pihanya dalam sepekan mendapatkan kiriman 2 kali. "Sebelumnya tidak ada kiriman, untuk harga sudah mulai membaik (turun), dengan harga Rp 15.500 hingga Rp 16.000," kata Safii. 

Ia menyebut kalau distributor pengiriman nya lancar maka tidak ada penumpukan antrian pembeli. Selain itu, harganya pun juga akan mengikuti ketentuan pemerintah, yakni Rp 15.500. Pada kondisi normal, dalam sehari, toko milik Safii mampu  menjual 5 drum atau setara 900 kg minyak goreng curah.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Minyak Goreng Semakin Terkendali

Namun karena l sekarang masih banyak kekurangan karena dalam seminggu dikirim 2 kali. "Jadi pengiriman masih belum lancar dan belum normal seperti sebelumnya sehari jual 900 kg dalam sepekan 5.5 ton tapi sekarang masih belum normal dan masih kurang, terakhir hanya dapat kiriman 2 kali seminggu," pungkas Achmad Safi'i Iskandar. 

Dikonfirmasi terpisah, staf Dinas Perdagangan unit pasar Tanjung Jember Muhammad Ivan Fauzi Zakaria mengatakan, Distribusi ke pedagang toko masih minim atau kurang, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Sudah dalam seminggu di pasar Tanjung tidak ada pengiriman sama sekali," kata Ivan.

Menurut Ivan, semula rata-rata setiap toko bisa menghabiskan 300 kg sehari. "Sedangkan untuk minyak non subsidi (kemasan) stok melimpah namun harga sudah dua puluh lima ribu hingga dua puluh enam ribu per liternya," kata Ivan Fauzi Zakaria.