Logo

Bupati Banyuwangi Apresiasi Pengesahan Perdes yang Melindungi Sawah

Reporter:,Editor:

Senin, 20 September 2021 11:00 UTC

Bupati Banyuwangi Apresiasi Pengesahan Perdes yang Melindungi Sawah

Festival Padi di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi, mempersembahkan tari Gandrung Galengan di tengah sawah, Senin 20 September 2021. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani apresias ada peraturan desa atau Perdes yang bersifat melindungi lahan sawah di desa itu. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Festival Padi di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Senin 20 September 2021.

Desa Banjar memiliki Perdes yang mengatur pemanfaatan lahan efektif yang menyasar kawasan pertanian dan perkebunan. Kawasan pertanian yang bisa digunakan untuk lahan efektif (bangunan tertutup) hanya boleh 1 persen, dan 5 persen di area perkebunan.

Dia mengatakan hal itu selaras dengan upaya mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), yang harus didukung bersama-sama. Banyuwangi telah langganan surplus 300.000 ton beras per tahun dan telah dikenal menjadi lumbung pangan, diharapkan terus melindungi lahan pertaniannya.

“Saya mengapresiasi Desa Banjar, semoga kawasan ini tetap terjaga. Banyuwangi sudah dikenal sebagai salah satu lumbung padi. Festival Padi ini menanamkan semangat kepada kami, baik pemerintah daerah maupun pemerintah desa untuk mempertahankan LP2B," kata Ipuk.

Baca Juga: MCW Sarankan Terbitkan Perdes Tekan Pungli dan Korupsi

Festival Padi dikemas dengan mempertunjukkan alat pengolahan sawah yang bersifat tradisional maupun modern, tata rias sawah dengan berbagai macam bunga refugia, juga padi hitam yang ditanam sedemikian rupa sehingga nampak seperti penari Gandrung ketika dilihat dari atas.

Bebagai jenis tarian juga ditampilkan di tengah sawah, seperti trian Dewi Sri, Kebo-keboan, dan Gandrung Galengan. Yang disebutkan terakhir paling menyita perhatian dimana sampur merah mencolok, dikembangkan ratusan penari sambil berbaris di pematang sawah, berpadu dengan warna hijau padi-padi yang subur.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan festival kali ini salah satu tujuannya adalah merengkul generasi milenial untuk bertani. Salah satunya dengan edukasi pada cara budidaya padi dengan cara yang benar.

Baca Juga: Pemdes dan Puskesmas di Banyuwangi Jemput Bola Vaksinasi Terhadap Difabel 

“Ini bentuk konsistensi kami menyiapkan lahan padi di Banyuwangi. Kami juga ingin mempertahankan prestasi Banyuwangi sebagai salah satu lumbung padi nasional,” kata Arief.

Dia menjelaskan hingga tanggal 30 Agustus 2021, tercatat luasan tanam padi mencapai 118.419 hektare, yang lebih banyak dari target awal seluas 114.332 hektare. Sementara catatannya tahun lalu, Banyuwangi menghasilkan 794.114 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 498.307 ton beras.

Di sisi lain tingkat konsumsi beras Banyuwangi adalah, sebesar 165.410 ton. Dengan kata lain pada tahun 2020 Banyuwangi menghasilkan surplus 332.895 ton beras. Sementara pada Januari-Maret 2021, produksi GKG Banyuwangi sebesar 158.892 ton atau setara 99.705 ton beras, yang surplus 58.290 ton dengan tingkat konsumsi dalam periode yang sama sebesar 41.415 ton.