Logo

Buka Rumah Vokasi, Khofifah Minta Prioritaskan Masyarakat Gresik

Reporter:,Editor:

Jumat, 24 June 2022 08:20 UTC

Buka Rumah Vokasi, Khofifah Minta Prioritaskan Masyarakat Gresik

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di sela usai memberikan kuliah umum di Kampus UNZAH. Foto : Zulkiflie/Dokumen

JATIMNET.COM, Gresik - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, yang pertama kali mendirikan Rumah Vokasi di Kabupaten Gresik.

Merupakan tindaklanjut Peraturan Presiden (Perpres) No 68 tahun 2022, tentang Revitalisasi Pelatihan Vokasi dan Pendidikan Vokasi, sebagai tempat pelatihan maupun pendidikan lanjutan bagi lulusan SMK.

Menurut Gubernur Khofifah, dari proses industrialisasi dan industri manufaktur yang bergerak dengan berbagai dinamika dan adaptasi teknologi informasi, maka pendidikan vokasi menjadi penting. 

"Nah, Gresik ini salah satu Ring Satu untuk area industri. Maka penyiapan warga Gresik, untuk memiliki vokasi tertentu, skill tertentu, menjadi sangat penting," ujarnya saat hadir dilokasi Rumah Vokasi, Jumat 24 Juni 2022.

Baca Juga: Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim: Fakta, Khofifah Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan

Selain pemerintah daerah, Rumah Vokasi tidak lepas dari sinergitas elemen strategis, selain Kadin, ada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Perguruan Tinggi. 

"Ada Kadin Jerman. Saya menyampaikan kepada Pak Andreas, kemungkinan untuk mengirim anak anak lulusan SMK, atau yang berminat pada vokasi tertentu, mendapatkan pendidikan vokasi bisa dua - tiga tahun," tambahnya. 

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani merupakan upaya pemerintah, dalam menghadapi tantangan industrialisasi kedepan. Yakni meningkatkan kapasitas skill bagi lulusan SMK. 

"Anak muda Kabupaten Gresik, lulusan SMK, kalau ingin bekerja, berkarir di perusahaan, minimal setelah lulus, mengikuti pelatihan pelatihan yang dilakukan oleh Rumah Vokasi," ucapnya. 

Bupati Gresik khawatir, jika lulusan SMK tidak mendapatkan tambahan pelatihan atau peningkatan skill sebagai salah satu pengalaman kerja, maka mereka tidak bisa memiliki daya saing.