Kamis, 24 October 2019 13:29 UTC
Ilustrasi: GIlas Audi.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo telah mendistibusikan bantuan air bersih ke sejumlah titik terdampak kekeringan yang mencapai 986 ribu liter.
Pasokan air itu dilakukan selama 58 hari pada periode bulan Juli hingga Oktober 2019, atau selama musim kemarau melanda kawasan tersebut. Sementara sebaran wilayah yang disuplai air bersih oleh BPBD di 32 dusun di 11 desa, dari tujuh kecamatan.
“Sebaran distribusi air bersih ke daerah terdampak kekeringan tahun ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya,” kata Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, Kamis 24 Oktober 2019.
BACA JUGA: Suhu Udara Meningkat, BPBD Probolinggo Keluarkan Tiga Imbauan
Salah satu faktor berkurangnya distribusi air bersih mulai masuknya jaringan PDAM ke sejumlah daerah. Utamanya daerah-daerah yang sulit mendapat pasokan air bersih. Menurutnya, hal ini mereduksi permintaan air bersih dari warga terdampak kekeringan.
Sebetulnya, lanjut Anggit, kemarau tahun ini jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan BMKG, prediksi kemarau tahun ini diperkirakan mencapai awal November.
BACA JUGA: Polsek Kuripan Kerahkan Mobil Tandon Air Atasi Kekeringan di Probolinggo
“Kemarau tahun ini cukup lama, dan sampai sekarang hampir setiap harinya selalu ada daerah yang meminta suplai air bersih dari BPBD,” tandasnya.
Tahun ini, Anggit menjelaskan, dampak kekeringan meliputi Kecamatan Tongas, Wonomerto, Lumbang, Kuripan Bantaran, Tegalsiwalan dan Banyuanyar. Adapun jumlah warga yang terdampak kekeringan mencapai 49.300 jiwa.