Logo

BPBD Halangi Api di Gunung Ranti Tak Menyeberang ke Ijen

Reporter:,Editor:

Minggu, 20 October 2019 05:12 UTC

BPBD Halangi Api di Gunung Ranti Tak Menyeberang ke Ijen

TERBAKAR. Gunung Ranti terlihat dari rest area pendakian saat menjadi tempat finish Tour de Ijen bulan September 2019 kemarin. Foto : Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi memantau kebakaran hutan di Gunung Ranti agar tidak menyeberang ke Puncak Ijen.

Gunung Ranti berada di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Barat, sedangkan di seberang jalan terdapat Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-ungup.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram Suryadi mengatakan upaya pemadaman aktif tidak dilakukan karena tidak efisien.

BACA JUGA: Empat Pendaki Terjebak Kebakaran Hutan di Gunung Rianti

Pertama opsi pemadaman dengan menggepyok atau memukul api menggunakan ranting maupun dedaunan justru lebih berbahaya bagi pemadam karena angin yang kencang.

Opsi kedua menyiram api dengan air. Namun air tidak ada di dekat lokasi kebakaran. Sehingga kedua opsi itu tidak diambil, apalagi medannya memiliki tebing-tebing terjal.

Pihaknya lebih memilih menghadang api agar tidak menyeberang jalan beraspal menuju Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-ungup. Rest area pendakian Gunung Ranti dan Ijen hanya berjarak sekitar 100 meter menyeberang jalan beraspal.

BACA JUGA: Evakuasi Empat Pendaki di Gunung Ranti Terkendala Badai dan Sinyal Seluler

“Yang terbakar di sana ilalang, ranting kering, dan rerumputan kering yang ada di lantai gunung. Kalau bahan habis, tanpa ada pemadam (api) akan habis dengan sendirinya atau padam. Sehingga lebih efektif dibiarkan,” kata Eka saat dihubungi, Minggu 20 Oktober 2019.

Dia menuturkan biasanya saat dibiarkan, tidak sampai tiga hari api akan padam dengan sendirinya. Fokus yang dilakukannya mengisolasi sebaran api oleh angin dengan berjaga di sekitar rest area Paltuding Ijen.

Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-ungup seluas 2.468 hektare, dikelola Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur wilayah V. Sejumlah fauna dilindungi hidup di sana, seperti elang jawa, macan kumbang, bahkan banteng dan merak.

BACA JUGA: Empat Pendaki Terjebak Kebakaran Hutan di Gunung Rianti

Eka mengatakan kebakaran bermula dari sisi Gunung Ranti wilayah Kabupaten Bondowoso yang menyala pada Sabtu 19 Oktober 2019 sore. Tanpa diduga angin kencang menyebarkan api masuk ke wilayah Kabupaten Banyuwangi meski jaraknya jauh.

"Karena anginnya kencang mulai sore, ini sudah di luar dugaan. Ternyata api menyebar cepat, masuk di wilayah adminsitratif Banyuwangi,” kata dia.

Laporan petugas di lapangan menyebutkan perkiraan luas hutan yang terbakar 10-15 hektare. Namun melihat kobaran api yang nampak pada malam hari, dia memperkirakan puluhan hektare hutan Gunung Ranti yang telah terbakar.

Sejak kemarin akses ke Puncak Ijen dan Ranti telah ditutup di area Gantasan, yakni jalan mulai masuk kawasan hutan dari arah Banyuwangi. Sementara dari empat pendaki yang terjebak di puncak Gunung Rante, dua orang telah ditemukan selamat.