Logo

Evakuasi Empat Pendaki di Gunung Ranti Terkendala Badai dan Sinyal Seluler

Reporter:,Editor:

Minggu, 20 October 2019 03:10 UTC

Evakuasi Empat Pendaki di Gunung Ranti Terkendala Badai dan Sinyal Seluler

ASAP KEBAKARAN. Visual Gunung Ijen pada Minggu 20 Oktober menunjukkan kondisi kebakaran di Gunung Ranti. Foto: IST.

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Evakuasi pendaki yang terjebak kebakaran hutan di Gunung Ranti, Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Barat, terkendala badai dan listrik padam. Upaya Tim Sar menyelamatkan empat pendaki dilakukan sejak Sabtu 19 Oktober 2019 malam.

Dalam laporan yang dibagikan Koordinator Pos Siaga SAR Banyuwangi, Risky Putra Buana, tercatat tim sempat naik berusaha menjemput pendaki. Namun pukul 03.45 WIB, Minggu 20 Oktober 2019, tim harus turun karena badai menerpa.

Dalam perjalanan turun itu, tim masih berkomunikasi dengan para pendaki dan mendapatkan informasi mereka semua selamat. Mereka juga ngarahkan pendaki turun melalui jalur kiri untuk menjauhi api.

BACA JUGA: Empat Pendaki Terjebak Kebakaran Hutan di Gunung Rianti

"Semalam kondisinya masih aman," kata Risky saat dihubungi, Minggu 20 Oktober 2019.

Saat berada di ketinggian Tim SAR dan pendaki bisa saling berkomunikasi karena mendapatkan sinyal seluler. Bahkan mereka berkomunikasi dengan aplikasi obrolan dengan sambungan internet.

Sayangnya komunikasi putus saat tim turun dan sampai di pos Paltuding karena kehilangan sinyal. Sebenarnya Gunung Ijen memiliki 2 tower seluler (BTS) Telkomsel. Namun listrik dari Banyuwangi yang menyalakan BTS padam.

Tim SAR dilaporkan kembali bisa menghubungi pendaki pagi ini dan melanjutkan proses evakuasi. Keempat pendaki yang terjebak adalah Lisa Miliana (19) dan Azza Mylah (20) asal Jember, Sayyid Haidar Sururi Al Baity (20) asal Malang serta Fajar Sulaiman (19) asal Kaliurang.

BACA JUGA: Ratusan Pendaki Peringati HUT Kemerdekaan RI di Puncak Gunung Lawu

Supervisor Teknik PLN Rayon Kota Banyuwangi Budi Utama mengatakan pihaknya sejak semalam berniat naik mencari penyebab listrik mati di Ijen. Puncak Ijen bertetangga dengan Gunung Ranti dan rest area pendakian kedua puncak hanya berseberangan jalan.

"Kami masih belum bisa identifikasi karena akses masuk jalan ke Paltuding masih ditutup,” kata Budi, Sabtu malam, 19 Oktober 2019.

Penutupan akses, kata Budi, dimulai di area Gantasan atau batas memasuki hutan Cagar Alam Ijen. Pihaknya mengatakan akan kembali berusaha melakukan investigasi ke Paltuding Ijen, pagi ini.