Logo

Box Culvert Manukan-Sememi Diresmikan, Tunjang Akses Ekonomi

Reporter:,Editor:

Selasa, 18 August 2020 14:20 UTC

<em>Box</em> <em>Culvert</em> Manukan-Sememi Diresmikan, Tunjang Akses Ekonomi

BOX CULVERT. Wali Kota Surabaya Tri Rismahrini menandatangani prasasti peresmian saluran box culvert Manukan-Sememi bersama Forpimda Kota Surabaya, Selasa 18 Agustus 2020. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan saluran box culvert Manukan-Sememi bersama Forpimda Kota Surabaya, Selasa 18 Agustus 2020. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan potong tumpeng.

Pada kesempatan itu, wanita yang akrab disapa Risma itu mengatakan box culvert sisi Manukan-Sememi merupakan ruas krusial karena di kawasan tersebut sering macet. Namun, saat ini sudah mulai lancar, apalagi box culvert fungsinya menjadi saluran dan akses lalu lintas kendaraan.

“Ini kesempatan bagi Bapak dan Ibu sekalian untuk meningkatkan perekonomian keluarga,” kata Risma.

Sebetulnya saluran itu merupakan saluran pusat, tapi karena sudah dua tahun tidak dikerjakan atau tidak dilanjutkan proyeknya, akhirnya dikerjakan Pemkot Surabaya. Nantinya, jalur tersebut akan terus dibangun hingga tembus fly over Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB).

BACA JUGA: Box Culvert Diversi Gunungsari Permudah Akses ke Stadion GBT dan JLLB

“Kawasan ini sekarang bukan pinggiran dan anak-anak sekarang kalian bukan anak pinggiran, tapi anak tengah kota, kalau sudah begitu, maka harus rajin sekolah supaya pintar,” kata Risma.

Apalagi, akses jalan ini akan menjadi salah satu akses untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Kesempatan ini bisa digunakan utuk meningkatkan ekonomi keluarga, karena jalan ini dibangun dengan tujuan untuk mensejahterakan warga.

“Saya ingin jalan ini bisa bermanfaat bagi perekonomian Panjenengan semuanya. Kalau sudah perekonomiannya meningkat, saya berharap anak-anak disekolahkan untuk mewujudkan cita-citanya. Tolong konsentrasi supaya mereka berhasil,” ia mengungkapkan.

Risma meminta para orang tua memperhatikan pendidikan anak-anak. Jika tidak, bukan tidak mungkin Indonesia akan dijajah kembali.

“Kalau kita dijajah kembali, berarti tidak ada gunanya saya bangun jalan ini. Padahal ini sangat berat sekali. Bahkan kita juga pernah membuat pengadilan di kelurahan dan berkali-kali mempertemukan antar bank di ruangan saya, jadi ini berat sekali, makanya tolong dimanfaatkan dengan baik,” ia menambahkan.

Risma juga memberikan motivasi kepada anak-anak di kawasan itu. Ia menjelaskan tidak ada yang tidak mungkin selama mau berusaha dan bekerja keras. Risma meminta anak-anak terus belajar supaya sukses.

“Kalian juga berhak untuk berhasil dan kalian berhak untuk sukses,” ia menandaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan box culvert di kawasan ini bagian dari saluran diversi Gunungsari yang menjadi bagian penting dalam sistem drainase Kota Surabaya karena dulunya saluran irigasi. Daerah tangkapan air (catchment area) mencapai kurang lebih 4.162 hektar dengan panjang saluran kurang lebih 18,04 kilometer.

BACA JUGA: Proyek Flyover Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya Ditarget Rampung Tahun ini

“Saluran ini selain untuk mengatasi genangan, saluran diversi Gunungsari ini juga sebagai jalan arteri primer yang bertujuan mengatasi permasalahan lalu lintas, yaitu kemacetan yang ada pada koridor barat Kota Surabaya,” ia menjelaskan.

Saluran ini dibangun secara bertahap mulai tahun 2009. Pada tahun 2009-2015, lokasi pembangunan di Girilaya sampai dengan Kali Balong dengan panjang kurang lebih 6.510 meter. Kemudian pada tahun 2016, lokasi pembangunan di Babat Jerawat dengan panjang kurang lebih 600 meter. Lalu, pada tahun 2017-2018, lokasi pembangunan di Kandangan sampai dengan Babat Jerawat kurang lebih 2.400 meter.

“Selanjutnya, pada tahun 2019-2020, lokasi pembangunan di Manukan sampai dengan Sememi dengan panjang kurang lebih 2.960 meter yang saat ini baru diresmikan. Dan pada tahun 2020, lokasi pembangunan juga dilakukan di Banjar Sugihan sampai dengan Kandangan dengan panjang kurang lebih 980 meter. Jadi, panjang saluran yang terbangun hingga saat ini 13.450 meter,” ia memungkasi.