Logo

Bos Quadriga Bawa Kunci Uang Kripto ke Liang Lahat

Reporter:,Editor:

Rabu, 06 February 2019 13:59 UTC

Bos Quadriga Bawa Kunci Uang Kripto ke Liang Lahat

Sumber foto: straight.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Kematian CEO Quadriga Gerald Cotten meninggalkan polemik panjang. Uang digital milik nasabah yang disimpan di Quadriga senilai 145 juta dolar Amerika Serikat tidak bisa cair lantaran kunci akses dibawa Cotten ke liang lahat. 

Dilansir dari CNN, Rabu 6 Februari 2019 Quadriga adalah tempat penukaran uang kripto terbesar di dunia. Cotten menyimpan uang nasabah itu dalam sebuah cold wallet untuk mencegah uang tersebut dicuri para peretas.

Selain uang crypto 145 juta dolar AS, juga ada aset digital lain yang disimpan rapat oleh Cotten. Perusahaan mengatakan Cotten adalah satu-satunya orang yang memiliki akses cold wallet.

BACA JUGA: Wall Street Menguat Ditopang Kenaikan Saham Teknologi

Cotten meninggal saat travelling ke India karena penyakit crohn pada Desember 2018 lalu. Berita tentang kematiannya diumumkan QuadrigaCX pada Januari 2019. Istri Cotten, Jennifer Robertson mengatakan laptop yang digunakan Cotten terenskripsi dan hingga kini kunci akses belum ditemukan.

“Meskipun pencarian berulang kali, saya belum dapat menemukannya, entah ditulis di mana,” kata Robertson. Menurutnya salinan pernyataan tertulis telah diposting oleh situs berita cryptocurrency, CoinDesk.

Kematian Cotten telah menjerumuskan Quadriga ke dalam krisis dan membiarkannya berjuang untuk menemukan cara mengembalikan lebih dari 100.000 pengguna. Pada Selasa lalu, perusahaan sudah bekerja keras untuk mengatasi isu likuiditas Quadriga.

BACA JUGA: 94 Persen Perusahaan Di Indonesia Terhambat Transformasi Digital

Termasuk berusaha untuk menemukan dan mengamankan cadangan cryptocurrency yang disimpan dalam cold wallet. “Sayangnya usaha ini masih belum berhasil," bunyi pernyataan resmi Quadriga.

Perusahaan telah mempekerjakan ahli teknologi dalam upaya meretas laptop Cotten dan perangkat lain untuk mengambil cryptocurrency yang hilang.

Quadriga, yang berbasis di Vancouver, Kanada memiliki utang sekitar 70 juta dolar Kanada (53 juta dolar AS) dalam bentuk tunai yang tidak dapat dikembalikan.

Sementara Pengadilan Nova Scotia menunjuk perusahaan jasa keuangan Ernst & Young akan mengawasi upaya Quadriga untuk menyelesaikan masalah keuangannya.