Rabu, 12 September 2018 01:15 UTC
sumber yahoo finance.
JATIMNET.COM, New York – Sejumlah saham industri teknologi di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu WIB 12 September, yang didorong rebound dengan kenaikan lebih dari dua persen.
Dikutip dari Xinhua melalui Antara, Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 113,99 poin atau 0,44 persen, menjadi di 25.971,06 poin. Indeks S&P 500 naik 10,76 poin atau 0,37 persen, ditutup di 2.887,89 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 48,31 poin atau 0,61 persen, menjadi di 7.995,47 poin.
Apple dan Microsoft memimpin penguatan saham yang masing-masing naik 2,53 persen dan 1,70 persen pada penutupan di Dow Jones. Sehari jelang peluncuran iPhone terbaru yang mendorong saham Apple melonjak.
Begitu juga dengan Boeing yang berhasil memulihkan “kesehatannya” dari kerugian awal dengan ditutup 0,99 persen lebih tinggi.
Saham-saham berteknologi tinggi seperti Netflix, Amazon dan Twitter mendukung pasar dan dilaporkan naik lebih dari 0,8 persen.
Sementara itu, nilai tukar dollar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu pagi 12 September 2018.
Indeks dollar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,11 persen menjadi 95,2506 pada akhir perdagangan.
Euro dilaporkan turun menjadi 1,1585 dollar AS dari 1,1596 dollar AS pada sesi sebelumnya. Sementara pound Inggris turun menjadi 1,3006 dollar AS dari 1,3028 dollar AS pada sesi sebelumnya. Sedangkan dollar Australia jatuh ke 0,7100 dolar AS dari 0,7110 dolar AS.
Dollar AS dibeli 111,58 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,21 yen Jepang dari sesi sebelumnya. Dolar AS merosot ke 0,9735 franc Swiss dari 0,9748 franc Swiss, dan bergerak turun 1,3129 dollar Kanada dari 1,3157 dollar Kanada.
Adapun Indeks Optimisme Usaha Kecil AS naik menjadi 108,8 pada Agustus dari angka 107,9 di bulan Juli. menurut Federasi Nasional Bisnis Independen (The National Federation of Independent Business/NFIB) angka tersebut melampaui rekor tertinggi 108 yang tercapai pada Juli 1983.
Pemecahan rekor tersebut didorong oleh para pemilik usaha kecil yang mengeksekusi rencana yang mereka buat karena perubahan dramatis dalam kebijakan ekonomi nasional.