Logo

BOR RS dan Angka Pemakaman Covid-19 Secara Prokes di Kota Surabaya Alami Penurunan

Reporter:,Editor:

Senin, 26 July 2021 23:40 UTC

BOR RS dan Angka Pemakaman Covid-19 Secara Prokes di Kota Surabaya Alami Penurunan

Ilustrasi penanganan pasien yang terpapar COVID-19.

JATIMNET.COM, Surabaya - Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian kamar di Rumah Sakit (RS) Kota Surabaya menurun 7 persen. Artinya, banyak pasien Covid-19 mulai sembuh dan tidak lagi dirawat di rumah sakit.

”Dari sebelumnya tercatat sekitar 90 persen sekarang sudah menjadi 83 persen," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin 26 Juli 2021.

Penurunan BOR di rumah sakit ini disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah penambahan rumah sakit baru. Contohnya, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), Kedung Cowek. "Karena banyak rumah sakit yang kita buka," ia menuturkan.

Hingga saat ini rujukan pasien dari luar kabupaten/kota ke rumah sakit di Kota Pahlawan masih terbilang tinggi. "Karena Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jatim. Semua ketika (kasus) berat dirujuk ke Surabaya," ia menerangkan.

Kendati demikian, menurut Eri, ketika melihat kasus Covid-19 dari sisi BOR rumah sakit, tentunya akan kesulitan. Misalnya, pasien yang dirawat di RSU dr Soetomo tidak semuanya merupakan warga Surabaya.

Baca Juga: Ketersediaan BOR Rumah Sakit di Surabaya 100 Persen Penuh

"(Kasus Covid-19) Surabaya kalau melihat dari BOR-nya agak susah. Karena yang dirawat itu orang Surabaya atau bukan. Ini mengapa kita harus lihat secara gamblang, jadi jangan dilihat dari BOR-nya, tapi yang sembuh berapa," ia memaparkan.

Di samping terjadi penurunan BOR rumah sakit, angka pemakaman secara protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Kota Surabaya juga mengalami hal yang sama.

Eri menyebut, selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, terjadi penurunan pemakaman secara prokes di Surabaya. Data Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) mencatat, pada tanggal 23 Juli 2021, terdapat 105 jenazah yang dimakamkan secara prokes.

Kemudian, pada 24 Juli 2021, turun menjadi 97 jenazah. Penurunan yang sama juga terjadi pada tanggal 25 Juli 2021, menjadi 98 jenazah. "Jadi memang ada penurunan angka kematian yang dimakamkan secara prokes,” ia memastikan