Rabu, 27 March 2019 05:19 UTC
Ilustrasi
JATIMNET.COM, Surabaya – Pesawat Boeing 737 Max, yang diterbangkan maskapai Southwest Airlines, mendarat darurat tak lama setelah lepas landas, dan kembali ke Bandara Internasional Orlando, Amerika Serikat (AS).
Administrasi Penerbangan AS, sebelumnya telah mengeluarkan larangan menerbangkan pesawat ini, dengan penumpang di dalamnya.
Namun, pesawat yang mendarat darurat itu, tidak membawa penumpang dan berencana terbang menuju Victorville,California, sebuah fasilitas hangar pesawat yang ada di Gurun Mojave barat, tulis CNBC.com, Rabu 27 Maret 2019.
Penerbangan Southwest 8701, kembali ke bandara, setelah pilot melaporkan masalah kinerja salah satu mesin, tak lama setelah lepas landas, pada Selasa 26 Maret 2019.
BACA JUGA: Garuda Batal Pesan 50 Pesawat Boeing 737 Max 8
"Para kru mengikuti protokol dan mendarat dengan selamat di bandara,” kata Southwest dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara Southwest mengatakan, pesawat itu tidak mengalami masalah dengan kontrol, seperti sistem anti-stall otomatis kontroversial yang ditambahkan Boeing ke pesawat, sebelum debut mereka pada tahun 2017.
FAA mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki insiden Southwest pada hari Selasa, dan bahwa masalah itu tidak terkait dengan kekhawatiran lain tentang 737 Max.
Pesawat Boeing 737 Max dilarang terbang, setelah jatuhnya Ethiopian Airlines 302, di mana 157 penumpang di dalamnya tewas.
BACA JUGA: Presiden Amerika Serikat Larang Terbang Seluruh Boeing 737 Max
Penyelidik mengatakan, kecelakaan itu memiliki "kesamaan yang jelas" dengan penerbangan Boeing milik maskapai Lion Air, yang jatuh di Laut Jawa pada bulan Oktober, dan menewaskan 189 orang di dalamnya.
Para penyelidik dalam kecelakaan Lion Air menduga, bahwa pilot berjuang mengatasi Maneuvering Characteristics Augmentation System, atau MCAS, yang secara otomatis mendorong hidung pesawat ke bawah untuk menghindari stall.
Sistem ini diduga keliru memberi sinyal, bahwa pesawat ada di dalam kondisi stall, sedangkan pada kenyataannya stall tidak terjadi. Banyak pilot yang tidak menyadari keberadaan MCAS ini, sebelum kecelakaan Lion Air.
Boeing telah mengubah sistem, yang diuji oleh pilot selama akhir pekan di Renton, Washington, tempat perusahaan merakit pesawat.
BACA JUGA: Garuda Rencana Datangkan Boeing 787
Perubahan termasuk menggunakan data dari dua sensor, bukan satu, dan membatasi derajat posisi hidung-turun.
Boeing mengajukan rencana sertifikasi untuk pembaruan perangkat lunak ke FAA pada Januari, dan melakukan uji terbang dengan perangkat lunak baru bersama FAA, pada 12 Maret.
Penerbangan itu menunjukkan 737 Max dengan perangkat lunak baru "masih memenuhi persyaratan sertifikasi," kata seorang pejabat perusahaan sebelumnya.