Logo

Bocorkan Data Pengguna, Denda Facebook Melebihi Google?

Reporter:,Editor:

Jumat, 15 February 2019 08:34 UTC

Bocorkan Data Pengguna, Denda Facebook Melebihi Google?

Ilustrasi. Foto: 2spywar

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah AS dan Facebook Inc dikabarkan tengah bernegosiasi mengenai denda yang harus dibayar raksasa media sosial itu terkait pelanggaran data privasi. Facebok diperkirakan memecahkan rekor denda yang sebelumnya dipegang oleh Google Alphabet Inc pada 2012 sebesar USD 22,5 miliar.

Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) belum menentukan berapa besar denda yang harus dibayar Facebook, dilansir dari www.reuters.com, Jumat 15 Februari 2019. Reuters, yang mengutip Washington Post, menuliskan perundingan itu belum sampai pada kesepakatan jumlah yang harus dibayar.

Facebook sudah melaporkan pendapatan kuartal keempat sebesar $ 16,9 miliar dan laba sebesar $ 6,9 miliar.

BACA JUGA: Garap E-commerce Facebook Akuisisi GrokStyle

FTC telah menyelidiki aktivitas Facebook membagikan informasi milik 87 juta penggunanya secara tidak pantas dengan firma konsultan politik Inggris Cambridge Analytica yang telah ditutup.

Perusahaan data,yang memiliki hubungan dengan kampanye Trump itu memanfaatkan informasi pribadi para pengguna situs jejaring sosial untuk menargetkan pemilih yang lebih baik dengan pesan-pesan politik.

Penyelidikan FTC juga merekomendasikan perubahan dalam cara Facebook melakukan bisnis. Kini jejaring sosial itu terus menerima pertanyaan tentang cara melindungi data privasi penggunanya.

BACA JUGA: Facebook Jejaring Sosial Terbesar Dunia Berulang Tahun Hari Ini

Facebook menolak berkomentar langsung pada laporan Washington Post. "Kami telah bekerja dengan FTC dan akan terus bekerja dengan FTC," kata seorang juru bicara.

FTC menolak berkomentar terkait perundingan ini.

Denda FTC terbesar untuk pelanggaran privasi adalah $ 22,5 juta yang dipungut dari Google Alphabet Inc pada 2012. Sebelumnya, FTC juga mendenda perusahaan farmasi Teva Pharmaceutical Industries pada tahun 2015 sebesar $ 1,2 miliar atas pelanggaran antimonopoli yang dilakukan oleh Cephalon, yang telah diakuisisi.