Jumat, 12 October 2018 06:27 UTC
Ilustrator: GIlas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur melepas 210 ekor burung yang terdiri dari murai batu, cucak jenggot, cucak ijo, dan tledekan. Burung-burung itu dilepas ke habitat aslinya setelah menginap beberapa hari di Surabaya pasca diamankan Pol Airud Tanjung Perak.
Sebanyak 170 burung yang terdiri dari cucak ijo, cucak jenggot dan tledekan dikembalikan ke Balikpapan, Kalimantan Timur sedangkan 20 ekor cucak ijo dan 20 ekor murai batu dilepas ke Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
BACA JUGA : LACAK HARIMAU PEMANGSA, KAMERA TRAP MACET
“Kami menerima ratusan burung ini dari Pol Airud Tanjung Perak. Berdasar hasil pemeriksaan kesehatan ratusan burung ini, baru kita lepas ke habitat asalnya,” jelas Kepala BKSDA Jatim, Nandang Prihadi di kantor BKSDA Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat 12 Oktober 2018 pagi.
Dilepasnya ratusan burung ini untuk menjaga konservasi di alam bebas, sekaligus untuk menjaga naluri alamiah burung-burung yang diambil tanpa izin itu. Menurut Nandang ratusan burung ini diambil dengan cara dijebak untuk diperjualbelikan di sejumlah kota di Jawa.
BACA JUGA : PULUHAN HEKTARE HUTAN DI GUNUNG ARGOPURO TERBAKAR
Keempat burung ini dikenal memiliki harga yang mahal lantaran kicaunya. Murai batu misalnya, harga per ekor berkisar Rp300.000 hingga jutaan rupiah. Begitu juga dengan harga cucak ijo anakan berkisar Rp150.000 hingga Rp300.000, sedangkan yang sudah berkicau bisa di atas Rp500.000.
“Kami ingin secepatnya melepas ke habitat aslinya agar naluri liarnya tetap terjaga. Jika terlalu lama di Surabaya burung ini cenderung jinak,” urai Nandang.
Berdasar hasil pemeriksaan setelah menerima limpahan dari Pol Airud, ratusan burung tersebut tidak memiliki izn ternak maupun tangkar dan harus segera dikembalikan ke habitatnya.
Ratusan burung hasil penegahan ini sudah diterbangkan ke habitatnya secara bergelombang. Tledekan, cucak ijo, dan cucak jenggot diterbangkan ke Balikpapan pukul 10.00 WIB, sedangkan 20 ekor murai batu dan 20 ekor cucak ijo diterbangkan ke Pangkalanbun lebih awal.