Jumat, 17 January 2020 06:05 UTC
KAWAH IJEN. Foto kawah Ijen yang diambil pada November 2019. Pendaki diimbau hati-hati pada potensi munculnya gelembung gas beracun akibat aktivitas tremor namun sudah menurun. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Surabaya – Pendaki Gunung Ijen yang terbentang di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso diimbau tak mendekat ke dasar kawah atau lokasi api biru yang ada di lereng kawah.
Imbauan ini datang dari pihak Resort Konservasi Wilayah (RKW) Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ijen berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pemantauan Gunung Ijen.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Ijen melaporkan sempat terjadi tremor beberapa hari terakhir. Tremor diikuti munculnya bualan atau letupan gelembung yang diduga mengandung gas beracun dari air kawah akibat aktivitas tremor.
BACA JUGA: Pendakian Gunung Ijen Resmi Dibuka
Keberadaan gelembung gas beracun itu juga telah dikonfirmasi petugas pengawas tambang belerang di Kawah Ijen. Meskipun gelembung mengeluarkan gas yang beracun, jalur pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen tetap dibuka.
"Imbauan dari petugas PVMBG Pengamatan Gunung Ijen, agar pengunjung tidak turun mendekat ke dasar kawah atau api biru," kata Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) BKSDA Ijen, Sigit Haribowo, Jumat, 17 Januari 2020.
PVMB Pos Pengamatan Gunung Ijen mencatat tremor pertama terjadi dua kali pada Minggu, 12 Januari 2020, sekitar pukul 00.00 WIB. Selanjutnya pada Senin, 13 Januari 2020, sekitar pukul 20.00 WIB dan Selasa, 14 Januari 2020, sekitar pukul 17.00 WIB.
BACA JUGA: Banyuwangi Tambah Lama Tinggal Wisatawan Saat Kawah Ijen Tutup
Intensitas tremor terdeteksi menurun pada Kamis, 16 Januari 2020. Setelah itu, petugas PVMBG Pos Pengamatan Gunung Ijen yang mengecek kondisi di lapangan melaporkan gelembung mengandung gas beracun tersebut muncul lagi.
"Tremor berangsur turun dan tidak terpantau adanya gas beracun," kata Sigit.
Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen merupakan destinasi wisata yang didatangi rata-rata 1.000 orang per hari baik wisawatan domestik maupun mancanegara. Selain jadi destinasi wisata, di Gunung Ijen juga terdapat aktivitas penambangan belerang secara tradisional yang digunakan untuk kebutuhan industri.