Logo

Banyuwangi Tambah Lama Tinggal Wisatawan Saat Kawah Ijen Tutup

Reporter:,Editor:

Selasa, 22 October 2019 01:49 UTC

Banyuwangi Tambah Lama Tinggal Wisatawan Saat Kawah Ijen Tutup

ISTIRAHAT. Aparat kepolisian Polres Banyuwangi beristirahat di depan loket pendakian yang tutup setelah berupaya memadamkan api kebakaran hutan Gunung Ijen, Senin 21 Oktober 2019. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi berupaya menambah length of stay atau lama tinggal wisatawan saat pendakian ke Gunung Ijen ditutup. Aktivitas pendakian dan pertambangan Ijen ditutup karena terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta badai sejak tiga hari terakhir.

Kepala Disbudpar Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan pihaknya tengah berupaya mempromosikan destinasi lain melalui berbagai saluran. Terutama dua komponen triangle diamonds destinasi Banyuwangi, selain Kawah Ijen, yakni Taman Nasional (TN) Alas Purwo dan Pantai Sukomade di TN Merubetiri.

"Konsep triangle diamonds Banyuwangi sudah bagus semua. Jalan ke Alas Purwo sudah bagus, ke Suko Made sudah diaspal sampai ke Sarongan," kata Bram, sapaan Muhammad Yanuar Bramuda, Senin 21 Oktober 2019.

BACA JUGA: Penanganan Karhutla Ganti Fokus ke Ijen dan Merapi Ungup-ungup

Dia mengatakan, sebagian besar wisatawan yang terlanjur datang ingin ke Ijen bisa ke destinasi lain terlebih dahulu. Bila dulu orang hanya tahu Kawah Ijen, kata Bram, kini mereka telah tahu Banyuwangi memiliki banyak destinasi bagus.

Hal itu diharapkannya bisa mendistribusikan wisatawan ke destinasi lain sambil menunggu Ijen kembali dibuka. Dengan mengunjungi destinasi-destinasi lain terlebih dahulu, lama tinggal mereka yang selama ini rata-rata 3 hari 2 malam, akan bertambah.

"Selama ini ke Ijen dulu, sekarang ke yang lain dulu baru nanti ke Ijen. Sekarang tengah diupayakan pemadaman kebakaran di Ijen, mungkin 1 atau 2 hari akan ada dampak positif," kata dia.

ASAP. Asap kebakaran hutan di kawasan TWA Gunung Ijen. Foto: Ahmad Suudi

BACA JUGA: Kebakaran Hutan Gunung Ranti Meluas ke TWA Ijen, Pendakian Ditutup

Bram mengatakan setiap hari Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen menerima 500 hingga 750 pengunjung dan ribuan di akhir pekan. Kendati demikian, setelah tiga hari kebakaran Ijen, dikatakannya jumlah kunjungan wisatawan secara umum ke Banyuwangi tidak berkurang.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Nandang Prihadi, telah menyatakan pendakian Ijen ditutup sejak Minggu 20 Oktober 2019. Namun dikatakannya pendaki maupun penambangan tidak ada yang naik sudah sejak Sabtu malam 19 Oktober 2019.

"Belum ada hitung-hitungan berapa lahan yang terbakar dan berapa kerugian. Saat ini fokus pada pemadaman," kata Nandang dalam pesan yang diterima Jatimnet.

BACA JUGA: Kebakaran Pegunungan Ijen Terbesar dalam Lima Tahun Terakhir

Selain pemerintah daerah dan BBKSDA, aparat, damkar dan relawan juga turut berupaya memadamkan api di kawasan TWA Kawah Ijen. Informasi terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyebutkan api telah mencapai jarak dua kilometer dari Paltuding ke arah Puncak Ijen maupun Merapi Ungup-ungup.

Sebelumnya diberitakan, karhutla terjadi di Gunung Ranti sejak Sabtu sore, 19 Oktober 2019. Hari berikutnya api menyebar ke Gunung Ijen dan Merapi Ungup-ungup yang hingga tulisan ini dibuat api belum bisa dipadamkan dan kian meluas.