Logo

Bermain Air di Sungai, Bocah SD Tewas Terseret Sungai Sejauh Empat Kilometer

Reporter:,Editor:

Senin, 23 November 2020 11:00 UTC

Bermain Air di Sungai, Bocah SD Tewas Terseret Sungai Sejauh Empat Kilometer

EVAKUASI: Tim SAR dan warga saat mengevakuasi korban. Foto: Facebook.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Bocah Sekolah Dasar (SD) terseret aliran sungai di kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, setelah bermain air dengan tiga temannya.

Korban diketahui masih sekolah dasar kelas 4, usia diperkirakan 8 tahun dan bernama Muhammad Ilmi Ibrahim, tinggal di Jalan Parang Parung, RT 01, RW 03, Keluragan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. 

Kapolsek Babadan, Iptu Yudi Kristiawan menjelaskan, kejadian yang menimpa anak kecil berusia sekitar 8 tahun tersebut berawal dari korban bermain bersama teman sebaya-nya di sungai. Dimungkinkan karena, aliran sungai dari Hulu sedang tinggi dan baru datang cukup deras, membuat korban terseret arus.

“Empat anak ini awalnya berenang di pinggir sungai, namun satu anak yang terlalu ke tengah terseret arus,” kata Yudi, Senin 23 November 2020.

BACA JUGA: Ditinggal Ibu Fotokopi, Balita 11 Bulan Meninggal Tenggelam di Kolam Ikan

Diperkirakan, lanjut Yudi, korban ini terseret arus sungai sejauh empat kilometer dari lokasi awal. Sedangkan teman korban berhasil menyelamatkan diri langsung minta tolong ke warga untuk melakukan pencarian juga dibantu dari tim SAR.

Setelah 30 menit melakukan pencarian, korban yang terseret arus sungai akhirnya ditemukan di aliran sungai Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo. Bahkan sebelum kejadian seorang penambang pasir juga sudah memperingatkan anak-anak tersebut. 

“Saat ditemukan ada bekas luka dibagian kepala yang kemungkinan terbentur oleh DAM. Saat ini korban sudah dilarikan ke RSUD,” ujar Yudi. 

Salah seorang warga, Yatman 43 tahun, mengatakan dirinya dimintai tolong oleh warga lainnya untuk menolong anak tenggelam karena dirinya dikenal bisa berenang. Setelah ditelurusi disekitar sungai korban beberapa kali muncul ke permukaan dan langsung ia evakuasi bersama warga lainnya sekitar pukul 15.30 WIB. “Saat saya angkat kondisinya sudah lemas, anaknya usia sekitar 10 tahun,” pungkas Yatman.