Minggu, 14 March 2021 01:40 UTC
TRUK OLING: Arif Budianto warga Jalan Wilis Kabupaten Ponorogo kebanjiran order miniatur truk setelah ia iseng mencoba membuat mainan truk lalu ia pasarkan melalui media sosial, Minggu 14 Maret 2021. Foto: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Arif Budianto warga Jalan Wilis Kabupaten Ponorogo kebanjiran order miniatur truk setelah ia iseng mencoba membuat mainan truk lalu ia pasarkan melalui media sosial.
“Karena warganet booming dengan vidio truk oleng, saya mencoba untuk membuat miniaturnya, ternyata disambut baik oleh pasar,” kata Anto sapaan akrabnya, Minggu 13 Maret 2021.
Anto menjelaskan miniatur truknya bisa diminati pasar karena truknya bisa bergoyang layaknya truk oleng yang saat ini digemari warganet. Pada bagian as roda bagian belakang, oleh Anto dimodifikasi dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai suspensi truk. “Ketika truk didorong atau ditekan truk akan bergoyang seperti truk oling,” jelas Anto.
Bahkan selain bisa oling, miniatur truk buatan Anto juga ada lampu beraneka warna yang kelap-kelip layaknya truk sesungguhnya. Selain itu warna truk juga dibuat warna-warni dan terdapat banyak stiker yang menghiasi seluruh bodi truk. “Untuk membuatnya susah-susah gampang. Bahannya hanya kayu mahoni dan multiplek,” ucap Anto.
Baca Juga: Di Balik Cerita Transportasi Dokar yang Mulai Ditinggalkan
Dalam membuat truk mainan tersebut ia dibantu oleh enam orang, yang kesemua masih bersekolah SMK. Ia memperjerjakan anak-anak SMK disela-sela belajar daring karena melihat keahlian dan ketelatenan anak-anak tersebut dapat diandalkan.
Proses pembuatan truk juga dilakukan secara bertahap, dimana dalam satu hari dilakukan pemotongan bahan, hari berikutnya pengecetan, kemudian merangkai bahan. Jika semua bahan telah siap untuk dirangkai, satu anak bisa merangkai 15 truk dalam satu hari.
“Awalnya saya satu anak saja, tetangga saya. Karena mulai banyak pesanan lalu saya minta ia ajak teman-temannya untuk ikut membantu,” ungkap Anto.
Baca Juga: Melihat di Balik Kemandirian Usaha Napi dalam Budidaya Lele di Lapas
Hingga kini pesanan miniatur truk buatan Anto telah dipesan dan sampai ke berbagai daerah di pulau Jawa, seperti Bandung, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta. Bahkan hingga kini sudah 2000 truk lebih yang telah ia jual keberbagai daerah lainnya.
Harga truk mainan yang masih terjangkau juga menjadi faktor larisnya dagangan Anto. Satu truk ukuran sedang ia jual degan harga Rp 100 ribu. Sedangkan untuk truk yang bisa oleng dan ada hiasan lampu ia jual dengan harga Rp 150 ribu. “Satu bulan omset bisa sampai Rp 20 juta,” ujar Anto.
Sementara itu salah satu siswa SMK Anas Amirul Mukminin, menuturkan jika ia tidak mengalami kesulitan ketika membantu Anto untuk merakit minitaur truk. Ia bahkan merasa senang karena mendapat tambah uang saku disela-sela belajar daring. “Untuk mengasah kemampuan kerja sambil belajar daring juga,” pungkas Anas.