Logo

Belum Ada Obatnya, Dosen Unej Sarankan Maka Masker Untuk Hindari Virus

Reporter:,Editor:

Jumat, 06 March 2020 06:30 UTC

Belum Ada Obatnya, Dosen Unej Sarankan Maka Masker Untuk Hindari Virus

Dosen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Jember, dr Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked

JATIMNET.COM, Jember - Dosen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Jember (Unej), dr Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked mengaku, bahwa sampai detik ini belum ada vaksin yang spesifik untuk mencegah virus Corona atau COVID-19

Selain itu, juga belum ada obat penyembuh yang khusus untuk virus Corona. "Sebenarnya, virus Corona itu akan mati dengan sendirinya setelah beberapa menit keluar dari tubuh, dan terkena udara. Virus Korona itu hanya bisa hidup dalam lendir," kata Cholis, Kamis 5 Maret 2020.

Lendir tersebut terdapat dalam tubuh orang yang sedang sakit seperti flu dan batuk. "Makanya tujuan pakai masker adalah kalau ada lendir, tidak keluar dan menulari orang lain," lanjut Cholis.

Menurut dia, penularan virus seringkali terjadi dari orang yang menderita korona, lalu batuk atau bersin. Selanjutnya, lendir si penderita diusapkan tangan ke benda-benda seperti jendela, atau gagang pintu. "Kemudian bekas lendir itu terpegang orang lain, yang lalu diusapkan ke mukanya. Itu penularan yang sering terjadi," kata Cholis.

BACA JUGA: Pencegahan Virus Corona

Karena itu, mengantisipasi potensi penyebaran virus Corona, terdapat beberapa hal yang harus disosialisasikan kepada masyarakat. Diantaranya adalah kebiasaan cium tangan yang kerap dilakukan murid terhadap gurunya di sekolah

"Sebenarnya cium tangan kan kebiasaan yang baik. Namun dalam kondisi seperti sekarang, itu cukup beresiko," kata Cholis.

Lebih lanjut, Cholis juga meluruskan beberapa informasi yang berkembang di masyarakat, bahwa beberapa bahan empon-emponan seperti Jahe, bisa mencegah virus Corona.

"Sebenarnya temuan teman-teman (sesama ahli) itu baru di tahap in vitro (uji coba pada hewan), tapi sudah dipublikasikan. Informasi yang tidak berimbang ini, kadang direspon masyarakat berlebihan. Akibatnya seperti Jahe harganya jadi melonjak (karena di borong)," jelas Cholis.

BACA JUGA: Jenis Masker dan Kegunaannya

Uji coba bahan-bahan seperti jahe pada hewan, diakui Cholis memang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. "Tetapi apakah sistem kekebalan tubuh itu sudah bisa membunuh Korona, itu yang belum terbukti secara ilmiah," kata Cholis.

Informasi yang tidak berimbang tersebut, dinilai bisa merugikan masyarakat dan menguntungkan segelintir pihak. "Seperti orang disuruh pakai masker semua sehinga banyak yang diborong, atau produsen jahe misalnya. Saya tidak tahu, apa ada faktor politis di balik bombardir isu ini, kita tidak tahu ya," ujar Cholis.

Padahal, terdapat penyakit lain yang justru lebih berbahaya. "Misalnya TB (Tuberculosis), kasusnya banyak, dan banyak yang menyebabkan kematian di negara kita. Tapi kok kita santai-santai saja. Tidak pakai masker, padahal TB itu lebih ganas dan mematikan daripada Korona," katanya.

Kondisi seperti ini, yang menurut Cholis perlu di edukasi kepada masyarakat luas. "Jangan sampai nanti cari masker yang mahal, tapi nasi dan daging tidak dibeli," pungkas Cholis.