Senin, 04 March 2019 02:26 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Pontianak – Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Pontianak Taufan Febiola menargetkan pada tahun ini diharapkan bisa menjaring 5.000 investor baru yang masuk ke pasar modal.
“Kami cukup optimistis untuk merealisasikannya, karena tren atau geliat pasar modal di Kalbar semakin baik, yang didukung literasi pasar modal semakin luas,” ujarnya, Senin 4 Maret 2019.
Taufan menyebutkan bahwa berdasarkan kinerja tahun lalu ada peningkatan 100 persen jumlah investor baru yang masuk di pasar modal dari tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2017 ada 2.300 investor baru dan pada 2018 meningkat 100 persen yakni menjadi 4.600 investor baru. Dengan tren peningkatan yang ada, kami optimistis tahun ini jauh lebih banyak investor baru yang masuk,” harap dia.
BACA JUGA: Investasi di Kalbar Capai Rp 2,75 Triliun
Dikatakannya, untuk nilai transaksi pasar modal di Kalbar hingga kini di kisaran Rp 7 triliun, dan tahun ini diharapkan berjalan stabil.
“Kami juga ingin akan lebih besar lagi total transaksi di pasar modal dengan didorong pertumbuhan investor baru," papar dia.
Menurutnya, sejauh ini berdasarkan data investor yang ada masih didominasi oleh kalangan milenial yakni dari rentang umur 19 - 35 tahun.
Saat ini total investor di Kalbar tercatat 14.800 investor yang diharapkan bisa naik di sejumlah daerah seperti di Ketapang, Sambas, Sintang, Kapuas Hulu dan beberapa daerah lainnya.
BACA JUGA: Volume Sampah di Pontianak Capai 400 Ton Sehari
Pada kesempatan terpisah, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar, Muhammad Rizky Purnomo mendorong perusahaan di Kalbar bisa melantai di bursa. Dengan go public, menguntungkan bagi perusahaan untuk menggaet investor.
“Harapannya, akan banyak perusahaan melantai di BEI. Dengan begitu masyarakat bisa tertarik dan menjadi daya dorong untuk masuk di pasar modal. Masyarakat bisa berpartisipasi membeli saham perusahaan local,” jelasnya, Senin 4 Maret 2019.
Rizky berharap akan semakin banyak perusahaan sekuritas pasar modal masuk ke Kalbar. Dengan demikian, bisa mendorong literasi dan inklusi industri keuangan di Kalbar. Menurutnya, saat ini sudah ada 13 perusahaan sekuritas yang ada di Kalbar. (ant)
