Logo

Investasi di Kalbar Capai Rp 2,75 Triliun

Reporter:

Sabtu, 24 November 2018 04:46 UTC

Investasi di Kalbar Capai Rp 2,75 Triliun

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyebabkan investasi di Kalbar anjlok hingga 29 persen di kuartal ketiga tahun 2018. FOTO: DOK.

JATIMNET.COM, Pontianak –Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Barat menyatakan investasi yang masuk pada triwulan III 2018 tercapai Rp 2,75 triliun.

Realisasi investasi tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 1,76 triliun dan penamaman moda asing (PMA) Rp 0,99 triliun. Capaian tersebut secara keseluruhan turun tajam sebesar 29,41 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Berdasarkan catatan kami PMDN pada III-2018 turun 30,47 persen dan PMA turun 27,46 persen, atau secara keseluruhan turun hingga 29,41 persen,” kata Kepala Dinas PMPTSP Kalbar Junaidi, Sabtu 24 November 2018.

Dia menambahkan penurunan investasi di Kalbar disebabkan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang dipicu kenaikan suku bunga dan penguatan nilai dolar AS di pasar global.

“Dampak lain adanya perang dagang antara AS dengan Cina dan negara lain, yang menyebabkan investor bersifat melihat dan menunggu, serta menunda realisasi rencana investasi," papar dia.

Ia menyebutkan lima proyek besar PMDN dan PMA berada di Ketapang senilai Rp 814,33 miliar, Sekadau Rp 470,38 miliar, Mempawah Rp 296,14 miliar, Landak Rp 246,97 miliar dan Sintang Rp 243,45 miliar.

“Sedangkan realisasi investasi berdasarkan sektor usaha lima besar yakni di tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp 1,57 triliun, industri makanan Rp 422,54 miliar, jasa lainnya Rp 246,79 miliar, listrik, gas, dan air Rp 225,73 miliar dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp161,51 miliar,” lanjutnya.

Sementara untuk negara asal PMA lima terbesar terdiri dari Singapura 24,62 juta dolar AS, Hong Kong, RRT 17,99 juta dolar AS, Cina 13,80 juta dolar AS, Belanda 11,69 juta dolar AS dan Malaysia 2,89 juta dolar AS.

Penurunan realisasi investasi pada triwulan III-2018 di Kalbar akan dikaji dan dievaluasi apakah penyebabnya menyangkut kebijakan-kebijakan dari pemerintah.

“Pemerintah juga akan mengantisipasi faktor-faktor eksternal yang berdampak pada realisasi investasi di Indonesia seperti krisis ekonomi yang terjadi di negara berkembang seperti Turki dan Argentina,” pungkasnya.

Menurutnya, langkah antisipasi ini perlu dilakukan untuk mencegah investor agar tidak menarik kembali modal melalui pasar modal ataupun pasar uang. (ant)