Logo

Begini Tanda-Tanda Kanker Usus

Reporter:,Editor:

Senin, 21 January 2019 10:55 UTC

Begini Tanda-Tanda Kanker Usus

no image available

JATIMNET.COM, Surabaya- Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat dengan 93.090 kasus baru di tahun 2015.

Kanker ini menempati peringkat tiga besar kanker yang menyerang laki-laki serta dua besar kanker yang menyerang perempuan tulis www.healthline.com. Meskipun sulit dideteksi di awal gejala, namun ada beberapa tanda yang harus diwaspadai.

Kanker usus berawal dari polip yang tidak ditangani secara baik. Sehingga yang awalnya bersifat tumor jinak berubah menjadi kanker. Gejala khusus mendeteksi polip nyaris tidak ada, tulis www.mayoclinic.org.

Untuk alasan tersebut, dokter merekomendasikan tes skrining secara teratur dengan mengidentifikasi dan menghilangkan polip sebelum berubah menjadi kanker.

BACA JUGA: Ketahui Penyebab Obesitas dan Pencegahannya

Sejumlah orang mengalami gejala berbeda di awal tahap penyakit. Ada yang tidak merasakan tanda-tanda, namun ada pula yang mengalami sejumlah kelainan dengan bentuk bervariasi bergantung pada ukuran dan lokasi kanker di usus besar.   

Sejumlah gejala yang bisa ditemui antara lain perubahan tekstur tinja selama empat minggu berturut-turut. Cara ini  menjadi cara deteksi yang paling simpel. Namun ini hanya bisa digunakan untuk kanker yang tumbuh dekat anus.

Ciri yang kedua yaitu terjadi pendarahan dubur atau darah di tinja. Meski kadang dikira gejala wasir, bisa jadi itu adalah tanda awal kanker usus.

Kadangkala, penderita kanker usus juga merasa kembung terus menerus, kram, atau nyeri.Tanda-tanda yang lain adalah sering merasa lemah dan letih, serta terjadi penurunan berat badan drastis yang tidak bisa dijelaskan.

BACA JUGA: Ternyata Manfaat Cabai untuk Kesehatan Banyak Lho

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang menderita kanker usus besar. Mereka yang punya riwayat kesehatan mengalami polip, meningkatkan potensi terkena kanker usus.

Selain itu kanker usus juga bisa disebabkan karena faktor radang usus kronis seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
 
Faktor genetik juga meningkatkan risiko kanker usus besar. Jika ada orang tua, saudara kandung atau anak dengan penyakit ini maka potensi menderita kanker usus terbuka.  

Faktor lain adalah gaya hidup yang kurang aktif berolahraga. Orang dengan diabetes dan resistensi insulin memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.  

Kanker usus juga kerap dikaitkan dengan diet rendah serat, tinggi lemak, kegemukan, merokok dan alkohol.

Untuk mencegahnya, maka perlu kesadaran dari diri sendiri. Mulai mengkonsumsi buah, sayuran dan biji-bijian kaya vitamin, mineral, serat dan antioksidan. Makanan itu dipercaya berperan dalam pencegahan kanker.

Berhenti minum alkohol dan merokok, pertahankan berat badan ideal dan berolahraga minimal 30 menit setiap hari.