Ketahui Penyebab Obesitas dan Pencegahannya

Nani Mashita

Reporter

Nani Mashita

Senin, 21 Januari 2019 - 04:11

ketahui-penyebab-obesitas-dan-pencegahannya

Ilustrasi obesitas. Foto: pixabay

JATIMNET.COM, Surabaya - Beberapa pekan lalu, Indonesia dihebohkan dengan kasus obesitas Titi Wati, warga asal Palangkaraya. Perempuan 37 tahun ini berat badannya mencapai 350 kilogram.

Kasus obesitas tidak hanya terjadi di Indonesia. Namun juga jadi masalah di dunia. Bahkan di Amerika Serikat, masalah obesitas menjadi epidemi.

Dalam lamannya, WHO mengatakan terjadi peningkatan kasus obesitas di dunia hingga 3 kali sejak 1975. Di 2016, lebih dari 1,9 miliar orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas, mengalami kelebihan berat badan. Dari jumlah tersebut, lebih dari 650 juta orang mengalami obesitas. Semua kasus kelebihan berat badan dan obesitas didominasi oleh perempuan. 

Tidak cuma dialami orang dewasa, sebanyak 41 juta anak di bawah usia 5 tahun di dunia kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2016. Lebih dari 340 juta anak-anak dan remaja berusia 5-19 kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2016.

BACA JUGA: Obesitas Sebabkan Tidur Mendengkur

WHO menjelaskan seseorang dianggap kelebihan berat badan bila Body Mass Index (BMI) lebih besar atau sama dengan 25. Adapun obesitas adalah BMI lebih besar atau sama dengan 30. 

Mengutip healthline.com, Ada beberapa hal yang jadi penyebab obesitas. Seperti makan makanan berlemak dan berkalori tinggi, gaya hidup yang tidak aktif, kurang tidur. Faktor genetik memengaruhi cara tubuh memproses makanan menjadi energi dan bagaimana lemak disimpan.

Faktor usia juga bisa menyebabkan menyebabkan massa otot lebih sedikit dan laju metabolisme lebih lambat, sehingga berefek pada kenaikan berat badan. Faktor lain adalah karena kehamilan, yaitu berat badan yang naik selama kehamilan bisa sulit hilang dan akhirnya bisa menyebabkan obesitas.  

Kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan obesitas. Seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), yaitu suatu kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi wanita. Sindrom Prader-Willi, yaitu suatu kondisi langka dimana seseorang dilahirkan dengan yang menyebabkan kelaparan berlebihan.

BACA JUGA: Pria Obesitas Tidak Ganggu Kualitas Sperma

Kasus medis yang menyebabkan obesitas yaitu Cushing syndrome. Ini adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh jumlah hormon kortisol yang berlebihan dalam sistem tubuh. Hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif), dan osteoartritis bisa jadi penyebab terjadinya obesitas.

Ada beberapa langkah untuk mencegah obesitas. Yang paling utama adalah kesadaran untuk membuat pilihan gaya hidup yang baik. Setelah itu, lakukan untuk olahraga ringan seperti berjalan, berenang, bersepeda selama 20 hingga 30 menit setiap hari.

Makan dengan baik dengan memilih makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Makan makanan tinggi lemak, tinggi kalori dalam jumlah sedang. 

Jika memang terpaksa, bisa meminta resep khusus menurunkan berat badan kepada dokter. Yang paling ekstrem adalah menjalani operasi bariatrik, seperti yang dijalani oleh Titi Wati.

Pasien yang menjalani operasi ini biasanya memiliki BMI 50 ke atas, atau memiliki BMI 35-39,9 bersama dengan masalah kesehatan terkait obesitas yang serius.

Jenis operasi ini bekerja dengan membatasi berapa banyak makanan yang dapat dimakan atau dengan mencegah tubuh Anda menyerap makanan dan kalori.

Tapi operasi penurunan berat badan bukanlah perbaikan cepat dan tanpa rIsiko. Operasi ini juga membutuhkan komitmen dari pasien untuk mengubah gaya hidupnya.  Jadi siap untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat?

Baca Juga