Rabu, 27 February 2019 02:33 UTC
Single Screw Extruder Portable bikinan mahasiwa ITS. Foto: IST
JATIMNET.COM, Surabaya - Tim Antasena Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) berhasil membuat alat untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan baku 3D printing (Mesin Cetak Tiga Dimensi). Alat ini disebut dengan Single Screw Extruder Portable.
“Pembuatan alat ini terinspirasi banyaknya permasalahan yang sering ditimbulkan sampah plastik," kata salah satu anggota Tim Antesa ITS Surabaya Mahasiswa Departemen Teknik Material, Raihan dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Rabu 27 Februari 2019.
Inovasi ini juga sebagai penyeimbang berkembangnya kreatifitas masyarakat khususnya anak muda dalam memproduksi gambar dalam bentuk 3D. Sehingga penggunaan teknologi mesin cetak 3D banyak digunakan dalam berbagai bidang.
BACA JUGA: Mahasiswa ITS Rancang Jembatan Penyeberangan Ramah Difabel
Penggunaan teknologi tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tentang bahan baku mesin cetak 3D. Cara kerjanya pun relatif mudah. Alat ini digerakkan dengan energi listrik yang bekerja dengan cara memadatkan dan menekan sampah plastik yang akan diolah.
Kemudian padatan tersebut dipanaskan sampai dengan temperatur sekitar 200-300 derajat celcius. “Selanjutnya mesin ini akan menghasilkan padatan yang bisa digunakan untuk bahan baku mesin cetak 3D,” papar Raihan.
Ia mengungkapkan alat dirancang fleksibel agar mudah dibawa kemana-kemana oleh penggunananya. Sehingga para pengguna bisa mengolah sampah secara praktis dan bermanfaat. Karena itu, ia berharap alat ini bisa digunakan oleh banyak orang pengguna.
BACA JUGA: Mahasiswa ITS Sulap Ampas Tebu Cegah Bahaya Mercuri
Tim Antasena sendiri selama ini sudah dikenal dengan riset mobil hematnya. Namun, kata Raihan, tim ini tidak hanya bergerak pada inovasi bidang otomotif. “Namun juga berinovasi pada pengembangan alat aplikasi teknologi yang salah satunya terciptanya alat ini (Single Screw Extruder Portable, red),” ungkap Raihan.
Inovasi ini sudah mendapatkan penghargaan medali perunggu atau Bronze Medal dalam ajang Malaysia Technology Expo (MTE) 2019 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur pada 23 Februari 2019 lalu.
Perlombaan bertaraf internasional ini diikuti oleh tim Antasena yang diwakili oleh tiga mahasiswa yang terdiri dari Raihan dan Cut Irma Fitri dari Departemen Teknik Material, serta Nadya Paramitha dari Departemen Teknik Perkapalan.