Logo

Begini Cerita Korban Banjir Bandang yang Menerjang Lereng Argopuro Probolinggo

Reporter:,Editor:

Jumat, 12 December 2025 03:51 UTC

Begini Cerita Korban Banjir Bandang yang Menerjang Lereng Argopuro Probolinggo

Bupati Probolinggo Mohammad Haris saat meninjau jembatan putus di Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Kesaksian warga menjadi sorotan dalam peristiwa banjir bandang yang kembali menerjang kawasan lereng Gunung Argopuro, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Kamis malam, 11 Desember 2025.

Banjir bandang datang secara tiba-tiba dan menghantam permukiman, fasilitas umum, serta memutus akses ribuan warga di Kecamatan Tiris.

Tiga desa, yakni Andungbiru, Telogoargo, dan Tiris, menjadi wilayah paling terdampak setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut dari pukul 02.00 WIB hingga 16.00 WIB.

BACA: Banjir Besar Terjang Tiga Desa di Lereng Argopuro Probolinggo, Jembatan Putus

Debit Sungai Pekalen meningkat drastis hingga memicu banjir bandang yang merusak sedikitnya lima jembatan penghubung antardesa dan dusun.

Salah satu jembatan dengan kerusakan terparah berada di Dusun Kedaton, Desa Andungbiru. Dalam rekaman video amatir, terlihat derasnya arus sungai menghantam pondasi jembatan hingga akhirnya ambruk.

Akibat jembatan putus, lebih dari seribu warga di tiga dusun terisolasi, terutama warga RT 8, RT 9, dan RT 10 Dusun Sumberkapung.

Seorang warga menunjukkan rumahnya yang hancur diterjang banjir bandang di kawasan lereng Gunung Argopuro, Kecamatan Tiris. Foto: Zulafif

Di tengah kepanikan itu, Mohammad Ali, warga Desa Andungbiru, menjadi salah satu saksi yang merasakan langsung terjangan air bah.

Ia menggambarkan suasana mencekam ketika banjir membawa material batu dan kayu menerjang rumahnya.

“Ruang tamu dan kamar rumah langsung hancur diterjang banjir. Sementara ini saya menumpang di rumah saudara, karena takut banjir bandang susulan,” ujarnya, kepada wartawan Jatimnet.com, Jumat 12 Desember 2025.

BACA: ‎Pemkab Probolinggo Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Aceh–Sumatra

Ali berharap bantuan perbaikan rumah dan jembatan dapat segera direalisasikan karena akses utama warga kini terputus total.

Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi pascabanjir. Ia memastikan banjir dipicu tingginya debit air di hulu sungai, namun tetap mewaspadai potensi kerusakan ekologis.

“Kami akan cek ke hulu. Jangan sampai ada ilegal logging atau perubahan geometri sungai yang dapat memicu banjir lebih besar ke depan,” tegasnya.

Selain banjir bandang, intensitas hujan tinggi di wilayah Probolinggo turut memicu tanah longsor. Di Puncaksari, Desa Sapeh, Kecamatan Lumbang, longsor menyebabkan satu warga terluka.

BACA: Ini Cerita Warga Terdampak Banjir Bandang Probolinggo

Sementara itu, di Desa Tiris, bagian dapur sebuah rumah warga rusak setelah tertimbun material longsoran.

Hingga berita ini ditulis, BPBD Kabupaten Probolinggo mencatat: sebanyak 5 rumah terdampak banjir bandang dan 5 jembatan putus. Jembatan yang putus tersebut terdiri dari 2 jembatan permanen dan 3 jembatan semi permanen.

Tim BPBD masih melakukan asesmen lanjutan untuk memastikan tingkat kerusakan serta kebutuhan warga terdampak.