Selasa, 11 December 2018 10:13 UTC

Kantor Balai Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo masih tergenang lumpur pasca banjir bandang. Foto: Zulkifli.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Terjangan banjir bandang yang memporak-porandakan perkampungan di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo menyisakan luka mendalam bagi warga.
Seperti yang diungkapkan, H Samud (57) warga Dusun Lawang Kedaton menceritakan pasca terjangan banjir bandang yang terjadi Senin 10 Desember 2018. Seluruh rumah warga yang lokasinya berdekatan dengan bibir sungai tersapu arus air.
“Saat banjir bandang menerjang, airnya bercampur lumpur, batu, dan kayu. Warga yang sudah waspada, sebelumnya telah mengamankan diri ke daratan yang lebih tinggi,” kata Samud.
Dia menambahkan jika suasananya cukup mencekam saat terjadinya banjir bandang dalam kondisi kondisi mulai gelap. “Saya lari ke luar rumah bersama keluarga, dan sukur seluruhnya selamat,” ungkapnya, Selasa Desember 2018.
Warga lainnya, Muhammad Maksum menceritakan jika dua korban meninggal dunia akibat banjir bandang, merupakan kakak beradik. Saat peristiwa terjadi, keduanya tewas setelah ditimpa dinding rumah yang roboh akibat tanah longsor.
BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Probolinggo, Dua Korban Meninggal
“Dua korban tewas adalah Siti Munawaroh dan Akbar Maulana sempat terseret arus sekitar 50 meter, hingga akhirnya dievakuasi warga,” terangnya.
Pasca kejadian, kedua jenazah korban langsung dikuburkan di tempat pemakaman desa setempat.
Sebelumnya banjir bandang menerjang perkampungan penduduk di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Senin 10 Desember 2018 sore hingga malam. Dua korban meninggal dunia, dan satu di antaranya masih hilang terbawa arus.
Korban meninggal bernama Siti Munawaroh (19) dan Akbar Maulana (10) warga dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris.
Pantauan Jatimnet.com di lokasi, sedikitnya Sembilan rumah dilaporkan rusak, ditambah sebuah sekolah dan musala warga rata dengan tanah usai diterjang banjir bandang.
