Kamis, 11 December 2025 22:00 UTC

Salah satu jembatan putus akibat diterjang banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Kamis, 11 Desember 2025. Foto: Zulalif.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Banjir menerjang tiga desa di lereng Gunung Argopuro yang masuk wilayah Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Kamis malam, 11 Desember 2025.
Tidak hanya menggenangi permukiman di Desa Andungbiru, Telogoarjo, dan Tiris, luapan air juga merusak sejumlah infrastruktur vital, seperti jembatan.
Tiga jembatan penghubung antardesa dan dusun putus digulung arus. Salah satu yang paling parah berada di Dusun Kedaton, Desa Andungbiru.
Lebih dari seribu warga di tiga dusun terisolasi akibat putusnya jembatan tersebut. Akses menuju RT 8, 9, dan 10 Dusun Sumberkapung lumpuh total.
BACA: Antisipasi Ancaman Banjir, Khofifah Tinjau Pemasangan Bronjong di Probolinggo
Sebab, Jalur tersebut merupakan satu-satunya pintu keluar dan masuk warga untuk aktivitas harian, termasuk distribusi kebutuhan pokok dan akses pendidikan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarif menyatakan bahwa banjir yang terjadi merupakan dampak tingginya curah hujan pada Kamis siang hingga sore.
“Banjir ini dipicu hujan deras yang terjadi cukup lama sejak siang hingga sore. Saat ini kami masih melakukan pendataan warga terdampak,” ujarnya.
Ia menambahkan, BPBD telah menurunkan tim untuk melakukan asesmen cepat di tiga desa terdampak terjangan banjir.
BACA: Jurnalis dan Polres Probolinggo Bagikan Sembako ke Korban Banjir Dusun Gilih
Hasil pendataan sementara akan diserahkan kepada bupati, wakil bupati, dan Sekda Probolinggo sebagai dasar penentuan status darurat dan kebutuhan tempat pengungsian.
“Tenda pengungsian sementara segera kami dirikan, khususnya bagi warga yang rumahnya sudah tidak layak ditempati,” imbuhnya.
Di sisi lain, warga berharap pemerintah segera membuka akses alternatif agar suplai logistik dan aktivitas ekonomi tetap dapat berlangsung.
Hingga berita ditulis, petugas BPBD bersama kecamatan, relawan, serta warga masih berjibaku melakukan penanganan darurat di sejumlah titik banjir.
