Kamis, 03 December 2020 15:00 UTC
KORBAN BEGAL. Korban pembegalan motor, Baitur Rohman (kiri) yang dibegal di Jalan Brantas, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Kamis, 3 Desember 2020. Foto: media sosial
JATIMNET.COM, Probolinggo – Aksi begal motor kembali terjadi di wilayah hukum Kota Probolinggo. Kali ini menimpa Baitur Rohman, pemuda 16 tahun asal Desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Ia dibegal saat menjemput ibunya pulang kerja di sebuah pabrik garment.
Saat dikonfirmasi, Rohman mengungkapkan dirinya menjadi korban pembegalan saat melintas di Jalan Brantas, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Saat itu ia melintas di Jalan Semeru, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kamis, 3 Desember 2020, sekitar pukul 04.45 WIB.
BACA JUGA: Hendak Kuliah, Pemuda Lumajang Jadi Korban Begal Motor di Probolinggo
Rohman mengatakan saat itu motornya didahului pelaku yang berboncengan dan mengendarai Honda Beat Hitam dari arah belakang.
"Setelah menyalip, kedua pelaku sempat memperhatikan saya. Karena tak menaruh curiga, saya lanjutkan laju motor saya Honda Matic Vario 150 bernopol N 2987 QZ," kata Rohman.
Aksi pembegalan dimulai saat korban sampai di jalan depan Masjid Al Kubro, Kecamatan Kademangan, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Pelaku memepet motor saya, lalu mengambil kunci motor. Itu membuat motor saya berhenti mendadak," katanya.
Rohman mengatakan salah satu pelaku mengancam sambil memperlihatkan sebuah senjata api mirip pistol yang diselipkan di balik celananya.
BACA JUGA: Begal Motor Pakai Bondet, Warga Pasuruan Dituntut Berbeda
"Saat itulah motor saya diambil salah satu pelaku yang turun dari motornya sambil mengancam, diam atau saya tembak," ujar Rohman menirukan ancaman pelaku.
Merasa tak berdaya, ia memilih diam saja dan motor yang baru dibelinya sekitar Januari 2020 lalu seharga Rp22 juta itu raib dibawa kabur pelaku.
"Ciri-cirinya pelaku memakai jaket, celana dan helm hitam serta bermasker. Yang mengemudikan badannya agak gemuk, lalu yang dibonceng kurus," kata Rohman.
Pasca kejadian, Rohman langsung menelpon ibunya, Senima, 33 tahun, dan melaporkan aksi pembegalan tersebut ke SPKT Polresta Probolinggo.